Mohon tunggu...
Anies Bejo
Anies Bejo Mohon Tunggu... Penulis - Menulis bisa menyehatkan jiwa dan raga

Aku warga sipil yang suka menulis: membangun jiwa dan raga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puluhan Petani di Situbondo Kecewa Setelah Wadul ke Dewan

9 April 2021   18:43 Diperbarui: 9 April 2021   20:30 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tidak kurang dari 20 orang petani asal Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kendit, Situbondo, Jawa Timur mendatangi kantor perwakilan rakyat atau gedung DPRD, tepat pada pukul 10.00 wib, Jumat, (9/4/2021).

Puluhan petani yang tergabung dalam komunitas "Alam Tani" tersebut langsung ditemui oleh sejumlah anggota DPRD, salah satu nya yakni Drs. H. Hadi dari Komisi II. 

Mereka, para petani menyampaikan aspirasi ketidakpercayaannya atas lembaga yang bernama "Perkumpulan Petani Porang Situbndo (PPPS) yang dikomandani oleh Junaedi/Bos Cilik. 

Menurut Hadi, panggilan akrab anggota DPRD dari partai Demokrat tersebut mengatakan bahwa, sebenarnya hal itu adalah persoalan perseorangan saja. 

"Kalau sebelumnya mereka yang datang ke sini (DPRD) karena tidak suka dengan ketua lembaga nya, tidak suka dengan ketua asosiasi nya, ya silahkan saja keluar dari lembaga atau asosiasi itu," ujarnya, Jumat (9/4/2021).

Dan lebih lanjut, Hadi juga menambahkan bahwa, sebenarnya LMDH itu sudah lama terbentuk dan pemerintah juga melalui LMDH telah mulai melakukan program penanaman pohon porang. Ketika ditanya apakah kedatangan para petani ke kantor DPRD itu bertujuan akan membentuk asosiasi sendiri?

"Begini, mereka mau gabung ke kita atau tidak itu terserah mereka, jadi nggak ada paksaan agar harus ikut asosiasi tertentu, dan untuk persoalan pinjem meminjam kredit bank, hal itu masalah perseorangan, jangan dikaitkan dengan pemerintah daerah, kalau seandainya nanti sudah minjam di bank lalu gagal panen, ini siapa yang mau bayar? Ya misalnya mereka sekarang masuk asosiasi, tapi mereka tidak punya lahan, apa iya perbankan mau ngasih mereka pinjaman? Jadi mereka, petani harus profesional, dan kami selalu Wellcome kok buat siapa saja, mau puluhan atau ratusan perusahaan mau masuk ke Situbondo silahkan, masalah bisnis jangan dikaitkan dengan pemerintah daerah," pungkasnya kepada puluhan media online, Jumat, (9/4/2021). 

Puluhan petani asal Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kendit yang diketuai Mat Rosy tersebut terpaksa pulang dengan perasaan kecewa. 

Sementara itu ketika Ketua Perkumpulan Petani Porang Situbondo (PPPS), Junaedi/Bos Cilik dihubungi via layanan chatting WhatsApp (WA) mengatakan bahwa, pria berkediaman di desa Widoro Payung ini siap dan juga bekerja sama dengan Alam Tani.

"Kami siap bekerja sama dengan 

alam tani dan akan mengangkat kesejahteraan para petani porang di Situbondo baik dari awal masa tanam hingga panen. Kami juga akan membimbing para petani untuk memperkenalkan Porang yang telah bekerja sama dengan pemerintah daerah," pungkasnya, via chat WA, Jumat malam (9/4/2021).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun