Mohon tunggu...
Humaniora

[Tragedi Pulomas] Benarkah Orang Batak itu Jahat dan Sadis?

3 Januari 2017   14:23 Diperbarui: 3 Januari 2017   14:34 3345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Yang pertama hal itu terjadi karena Perisitwa itu terjadi di luar Tanah Batak. Contohnya, bila Ramlan Butar-butar CS merampok Rumah Mewah di Medan (bukan di pulau Jawa) maka tidak akan ada orang yang mengatakan Ramlan CS adalah Kelompok Perampok Batak atau Korea (istilah untuk orang Batak).

Di Jawa sendiri banyak sekali terjadi perampokan yang dilakukan oleh komplotan orang Jawa. Tetapi karena kejadiannya  di kota sendiri dan dilakukan oleh warga pribumi maka masyarakat tidak akan menyoroti asal suku dari perampok itu.

Jadi memang sebenarnya tidak tepat kalau kita menyebut ini kelompok penjahat Batak, atau kelompok Penjahat Ambon dan seterusnya dan seterusnya.

Yang Kedua, Umumnya komplotan Penjahat biasanya mereka sudah kenal lama antara satu sama lainnya. Jadi kemungkinan besar umumnya mereka memang berasal dari 1 kampung.  Nah disinilah repotnya orang batak.

Ketika ada satu komplotan Perampok tertangkap dan disebut namanya satu persatu, untuk kelompok perampok asal Jawa sangat sulit menebak sukunya berdasarkan nama-nama orangnya.  Tetapi kalau orang batak, semua orang hapal marga-marga batak. Dari situlah masyarakat secara gampang menyebutnya sebagai kelompok penjahat asal Batak. Hehehehe. Itulah kekurangannya kalau nama kita menyandang nama marga kakek kita.

Jadi memang kalau ada orang menyimpulkan banyak orang Batak jadi perampok itu sangat salah. Mereka menggeneralisir kejadiannya dan menyimpulkan dari ingatan mereka tentang asal daerah dari Perampok.

Yang Ketiga, untuk sebagian kecil masyarakat kita memang “agak takut” dengan penampilan orang Batak. Karakter Wajah orang Batak memang agak unik. Banyak orang menyebut Wajah Batak adalah Wajah Kotak. Mungkin karena tulang wajah orang Batak banyak yang menonjol.

Selain itu suara orang Batak memang keras volumenya sehingga ada saja orang yang menilainya sebagai tidak santun.

Kebetulan wajah saya juga agak kotak. Hehehee. Dan sewaktu SMA (mulai berumur 18 tahun hingga sekarang) sangat sering orang mengira saya orang Batak. Hehehehe.  Lucunya sewaktu SMA saya kalau naik Metro Mini sering tidak ditagih ongkos oleh kondektur yang orang Batak. Hehehehe.

Entah kenapa, sejak remaja hingga Dewasa dan hingga saat ini teman saya yang bermarga Batak tidak terhitung banyaknya. Dengan begitu saya sangat kenal karakter orang Batak dan sedikit paham adat istiadatnya.

***Pelaku Kejahatan itu Tidak Ada Hubungannya Sama Sekali dengan  Asal Pelaku dan Agama Pelaku***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun