Mohon tunggu...
Wiana Paragoan
Wiana Paragoan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menulislah sampai kau tak punya daya lagi. Abadikanlah setiap momen lewat kata dan ga mbar. Penyayang kucing. Pencinta kopi dan teh. Want to know more about me, visit my blog at angkothijau.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Cuti-cuti ke Malaysia

2 Oktober 2012   16:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:21 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah berada di dalam gondola selam 20 menit, akhirnya kami sampai juga di Resort. Di sini juga terdapat wahana permainan. Tidak jauh berbeda dengan Dufan dan Trans Studio di Bandung. Tidak menariklah, karena sudah terlalu sering mencoba yang macam begini. Apalagi bagi yang sudah pernah ke Universal Studio. Tapi bagi yang belum pernah, ya bolehlah dicoba.

Puas menikmati hutan belantara dari gondola, kami pun segera meluncur ke destinasi berikutnya, Pagoda, Penang. Masih terletak di area pegunungan dan masih berhawa sejuk. Mengingatkan saya dengan puncak dan Bukittinggi. Jarak tempuh dari Genting ke Pagoda sekitar 30 menit. Pagoda ini merupakan candi Budha, Kek Lok Si, yang memiliki sekitar 8 tingkat. Di sini kami juga tidak bisa berlama-lama, hanya mampir untuk mengambil foto dengan latar belakang pagoda dan patung-patung budha yang ada di area wisata ini.

Puas wisata 'narsis' kami diantarkan ke Pasar Malam Petaling Jaya untuk belanja suvenir. Begitu sampai, gapura pasar malam ini mengingatkan saya dengan Pasar Baru. Barang-banrang yang dijual di sini juga biasa saja. Kalau ingin belanja kerudung, tas atau dompet lebih baik belanja di Blok M atau Tanah Abang, model lebih variatif. Saya hanya belanja suvenir yang ada tulisan Malaysianya. Formalitas saja. Meski demikian tawar menawar tetap harus dilakoni. Kebayang gak sih sebuah pajangan yang harga awalnya dibanderol RM20 untuk satu item akhirnya dilepas si 'uncle' di harga RM15 untuk dua item. Di sini kita memang harus sadis saat menawar barang, karena mereka juga sadis saat memberikan harga awal. Eh, tapi jangan kaget ya, perangai pedagang di sini kasar. Kalau kalian tidak jadi membeli lantaran tidak ketemu harga yang disepakati, mereka tidak segan-segan menyindir dengan bahasa kasar. Seperti pengalaman saya saat akan membeli tas bermotif etnik. Si 'Uncle' tak kunjung memberikan harga yang pantas. Masa tas etnik dihargai RM90, kalau di Jakarta paling hanya dijual di bawah seratus ribu, apalagi di pasar malam. Si 'Uncle' pun mulai menyindir 'tawar tak ade muke heh'. Saya cuma bisa tertawa walau sebenarnya gondok juga mendengar sindiran tersebut.

Di sini saya hanya berbelanja secukupnya lantaran barang yang dijajakan masih lebih menarik yang ada di pasar tanah abang.

Oke, waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 waktu setempat. Saatnya mengisi perut setelah seharian pusing-pusing dan belanja. Kami makan di restoran kawasan Sungei Wang. Bagi anda yang muslim, lebih baik pilih restoran Melayu. Menu makan malam kali ini adalah steam ikan sikap kuah asam (kalo di Indonesia sejenis ikan mas kali yah?), tempe goreng, semacam kalio sapi, dan sayur lodeh gagal (gagal karena rasanya tak ada heh). Cukup mengenyangkan lah dengan harga RM15. Minumnya teh manis hangat saja karena selalu tersedia refill. Oya, kawasan ini sepintas mirip Mangga Besar, jalanan penuh dengan lentera , atraksi barongsai, dan makanan Cina.

Cerita pusing-pusing di hari pertama cukup sampai di sini dulu ya. Berikutnya, saya mau cerita soal tata kota Kuala Lumpur yang bikin kagum. Untuk yang satu ini saya bisa bilang Jakarta harus belajar dari Kuala Lumpur.

Tapi tulisannya nanti saja dibuat ya saat ada waktu senggang. Saatnya beristirahat.

(Angkot Hijau)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun