Mohon tunggu...
Ki Suki
Ki Suki Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Seorang yang suka menulis dan menggambar.

Hidup ini selalu indah saat kita bisa melihatnya dari sudut yang tepat, sayangnya seperti melihat sebuah kubus kita hanya mampu melihat paling banyak tiga sisi dari enam sisi yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rumput Kering di Musim Hujan

25 Mei 2018   04:10 Diperbarui: 25 Mei 2018   04:36 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tempat ini aku pernah menuliskan satu sajak tentang rumput kering di musim hujan. Ya! Di tempat ini aku terpesona dengan pemandangan rumpu-rumput kering dan pohon-pohon tanpa daunan ketika musim masih menjatuhkan air hujan dari atas langit.

Kamu tahu kan maksudku? Ah! Kamu selalu tahu apa yang aku pikirkan. Kamu selalu tahu apa yang aku ucapkan. Kamu selalu tahu tentang aku, yang bahkan aku sendiri tidak yakin pada diriku.

Seharusnya aku memang tidak meninggalkanmu di sana dengan alasan apapun, termasuk alasan mencari sang angin yang tak tahu dimana rimbanya. Aku terlalu egois sehingga aku tidak mengerti semua pengorbananmu untukku.

Lalu setelah aku mendapatkan apa yang aku inginkan, aku baru sadar. Engkau telah meninggalkanku seperti rumput-rumput kering di pada savana. Aku tak akan bisa melihat lagi melihat senyummu meskipun kucurahkan semua hujan di atasmu. Yang ada hanya doa dan kesadaran betap pentingnya dirimu untukku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun