Mohon tunggu...
anggun ayuningtyas putri
anggun ayuningtyas putri Mohon Tunggu... mahasiswa ilmu komunikasi uin sunan kalijaga (24107030086)

saya seseorang yang suka menuliskan pengalaman, pemikiran, dan apa yang saya rasakan, selamat membaca teman teman!

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Nugas di Cafe : Produktif atau Cuman Nyari Alasan Buat Ngopi?

4 Juni 2025   13:34 Diperbarui: 4 Juni 2025   13:34 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Pribadi 

Aku nggak tahu sejak kapan budaya nugas di cafe jadi tren, tapi rasanya sekarang hampir semua mahasiswa pernah nyobain deh. Termasuk aku. Entah itu nulis makalah, ngerjain tugas kelompok, atau sekadar baca jurnal sambil ngopi. Cafe-cafe sekarang pun banyak banget yang ngasih tempat nyaman, colokan di tiap sudut, dan suasana yang kayaknya emang didesain buat para pejuang skripsi.


Apalagi di Jogja, pilihan cafe-nya nggak habis-habis. Mau yang estetik, yang minimalis, yang rustic, yang homey semua ada. Dan entah kenapa, setiap pindah tempat, semangat nugasnya kayak ikut ter-reset. Mungkin karena atmosfernya beda, atau karena musiknya pas, atau karena kita ngerasa "keluar rumah" itu udah niat produktif dari awal.

Jujur aja, buat aku pribadi, nugas di cafe itu menyenangkan. Kadang aku sengaja keluar rumah buat nugas biar dapet suasana baru. Di rumah rasanya terlalu nyaman, terlalu dekat sama kasur, dan terlalu banyak gangguan. Tapi begitu duduk di cafe, buka laptop, pesen minuman, rasanya kayak masuk mode serius. Walaupun kadang mode serius itu cuma bertahan setengah jam pertama sebelum mulai scrolling medsos, ya tetap aja rasanya lebih "niat".

Sumber Foto : Pribadi 
Sumber Foto : Pribadi 


Tapi ya itu tadi, semua balik lagi ke kondisi. Kalau aku datang sendiri, biasanya aku bisa lebih fokus. Tapi kalau datang rame-rame, apalagi bareng temen-temen dekat, wah... jangan terlalu berharap banyak. Niat awalnya sih nugas, tapi begitu udah ngumpul, obrolan ngalir ke mana-mana. Mulai dari cerita kelas, update kehidupan cinta, sampai bahas drama kampus yang lagi rame. Laptop kebuka, tapi tugas jalan di tempat. Akhirnya pulang cuma dapet satu paragraf dan tagihan kopi 40 ribu.

Makanya sekarang aku lebih pilih nugas sendiri kalau ke cafe. Bukan karena nggak mau bareng temen, tapi karena aku tahu diri. Aku gampang terdistraksi, dan kalau udah ke-distract, susah balik lagi. Lagian, ngobrol sama temen juga tetap bisa dijadwalin, nggak harus disatukan sama waktu nugas. Biar dua-duanya tetap maksimal.

Soal worth it atau nggak, nugas di cafe menurutku tetap worth it selama kamu bisa kontrol diri. Kontrol fokus, dan kontrol pengeluaran. Karena kadang, yang bikin boncos bukan cuma harga minuman atau makanan, tapi juga frekuensinya. Kalau kamu tiap dua hari sekali ngafe, ya jelas aja kantong cepat kering. Tapi kalau kamu atur, misalnya seminggu sekali atau dua minggu sekali sebagai bentuk reward buat diri sendiri, itu masih masuk akal.

Dan sekarang juga banyak kok cafe di Jogja yang ramah mahasiswa. Harganya terjangkau, suasananya nyaman, bahkan ada yang kasih waktu bebas tanpa minimal order. Tinggal pintar-pintar pilih tempat dan pintar-pintar atur waktu.

Sumber Foto : Pribadi 
Sumber Foto : Pribadi 


Oh iya, satu hal lagi yang sering bikin nugas di cafe jadi tambah asyik adalah sensasi 'me time' yang didapat. Kadang kita butuh waktu buat sendiri, ngelamun sebentar, atau sekadar mikirin hidup sambil ngaduk kopi. Hal-hal kecil kayak gitu tuh kadang malah bisa nge-charge ulang energi sebelum lanjut ngerjain tugas. Jadi, walaupun mungkin kelihatan remeh, waktu-waktu santai kayak gitu penting juga buat jaga kewarasan sebagai mahasiswa.

Selain itu, sekarang juga mulai banyak cafe yang sengaja bikin konsep "student-friendly". Ada yang kasih promo diskon buat mahasiswa, ada yang buka sampai tengah malam, dan ada juga yang nyediain ruang khusus buat kerja kelompok. Ini tentu jadi nilai plus, apalagi buat kamu yang suka belajar di luar rumah tapi tetap pengen hemat. Intinya, pilihan tempat dan gaya nugas itu fleksibel banget asal kamu tahu batas dan kebutuhanmu sendiri.

Yang penting, nugas di cafe jangan cuma jadi alasan biar kelihatan sibuk atau biar ada bahan buat story. Selama kamu tahu tujuanmu ke sana buat apa, dan kamu bisa menyelesaikan apa yang harus diselesaikan, itu udah cukup. Karena pada akhirnya, yang dilihat bukan seberapa sering kamu nongkrong sambil bawa laptop, tapi seberapa banyak tugas yang kamu selesaikan.

Kalau kamu merasa cafe bisa jadi tempat yang mendukung kamu buat produktif, ya silakan dimanfaatkan. Tapi kalau ternyata kamu lebih nyaman di kamar, nggak masalah juga. Nggak ada tempat yang paling benar buat nugas. Yang paling penting, kamu tahu di mana kamu bisa jadi versi terbaik dari diri kamu sendiri termasuk saat ngerjain tugas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun