Mohon tunggu...
anggirizkys_
anggirizkys_ Mohon Tunggu... Freelancer - Si Introvert yang pandai merangkai kata dalam sebuah tulisan

Tulisan adalah kata-kata yang dirangkai dengan menggunakan akal dan perasaan yang melebur menjadi satu dan berubah menjadi sebuah tulisan yang dapat kamu baca. Tetapi, tulisan bukan hanya sekedar kata yang ditulis tanpa ada sebuah makna yang tersirat didalamnya. Tulisanku adalah isi hatiku yang ingin aku sampaikan, mungkin aku tidak sehebat kamu dalam menyampaikan sesuatu. Dari tulisan aku bisa mengungkapkan apa yang ingin aku katakan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cantik Itu Seperti Apa? (Part 2)

16 Maret 2020   10:20 Diperbarui: 16 Maret 2020   10:28 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari pertamaku di tahun ajaran baru pun dimulai...

Hari pertama ketika memasuki SMP, hari pertama yang sedikit menyebalkan. Karena, aku adalah murid terakhir yang mendaftar disekolah tersebut, jadinya aku tidak mendapatkan informasi yang akurat kapan aku bisa masuk sekolah. Akhirnya, aku masuk sekolah ketika MOS (Masa Orientasi Siswa) sedang berlangsung dihari kedua. 

Aku hanya mengenakan baju sekolahku biasa. Tanpa membawa peralatan-peralatan mos. Ya ampunnnn, aku pun malu banget dan hanya bisa duduk saja didalam kelas. Kebiasaanku dari kecil ialah tidak mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Aku hanya bisa terdiam duduk termenung melihat sekeliling teman-temanku yang saat itu memakai atribut sedangkan aku tidak. 

Setelah beberapa menit aku melamuni diriku sendiri, entah apa yang aku lamunkan saat itu. Ada anak perempuan yang duduk didepanku memanggilku. Dengan santunnya dia memanggilku serta mengajakku berbicara. Kamu engga bawa apa-apa ya ? Mau berbagi denganku engga ? Saat itu dia memberiku kardus papan nama miliknya, spidol serta lem untuk menempelkan fotoku dipapan itu. Tak lupa dia memberiku pita miliknya. Aku pun malu-malu menyambut kebaikannya kepadaku. Aku pun mengucapkan kata terima kasih padanya dengan nada yang halusss banget. Sesudah itu dia menanyakan siapa namaku, dan memperkenalkan dirinya kepadaku. 

Hari pertamaku disekolah pun berjalan cukup lancar. Aku mendapatkan kesan pertama disekolah yang cukup manis. Hari pertama sudah aku lewatkan dan aku mendapatkan beberapa teman yang mau mengajakku berbicara dan membuatku sedikit membuka diri untuk mencoba kembali berteman...

Hari-hariku disekolah cukup menyenangkan. Sempat terbersit didalam otakku "Apakah mereka tau kalo aku adalah seorang muslim??". Seketika aku mulai ketakutan sendiri. Saat itu aku adalah siswa yang satu-satunya beragama islam dikelasku. Aku pun hanya bisa diam tak berani mengungkapkan siapa diriku sebenarnya.

Rasa ketakutan timbul, ketika bullying yang dahulu pernah aku alami. Aku berpikir teman-teman semuslimku sungguh berbeda sekali dengan teman-temanku saat ini. Mereka tidak memandang fisikku, serta dari mana keluargaku berasal, atau apapun itu. Aku merasa baik-baik saja. Sampai akhirnya terpikir olehku apakah yang akan mereka lakukan ketika mereka tau bahwa aku seorang muslim ??? 

Aku menutupi identitasku sebagai muslim rapat-rapat. Hemmm, aku tidak tau apa yang aku pikirkan saat itu. Aku hanya berpikir aku tidak mau dibully lagi, aku mau berteman dengan mereka seperti ini saja. Sampai akhirnya, apa yang aku tutupi selama ini pun terbongkar sedikit demi sedikit. Dan akhirnya mereka pun tau bahwa aku seorang muslim. 

Rasa takutku pun sedikit demi sedikit menjadi kenyataan. Mereka tidak menghindariku, tetapi mereka sedikit melontarkan, menjudge dengan kata-kata yang mereka anggap lelucon tetapi menyakitkan buatku. Aku pun membalas mereka dengan perkataan yang sama. perkataan yang aku anggap lelucon tetapi menyakitkan juga buat mereka. 

Mereka mempermainkanku seolah-olah aku ini layaknya mainan yang pantas dipermainkan. Aku dianggap hanya sebagai patung yang tidak bisa merasakan sakit bila mereka lakukan itu semua kepadaku. Ada beberapa dari mereka yang membullyku sebagian lagi selalu membantuku dan membelaku. Karena, mereka bilang bahwa aku juga manusia layaknya mereka. Mereka tidak mempermasalahkan perbedaan. Aku pun menjalani hidupku dengan sedikit merasakan lega. Aku berpikir bahwa ada yang menerimaku, ada yang mau berteman denganku walaupun kita berbeda sangatlah berbeda. 

Aku ingat sekali beberapa kejadian yang takkan mungkin terlupakan olehku, Teman laki-laki disekolah membullyku sampai pernah dihari itu temanku menawarkanku makanan yang dia bawa dari rumah. "Kamu mau ngga ini daging ayam loh, coba deh" dengan perkataan itu dia mencoba meyakinkanku bahwa makanan yang dia bawa ialah daging ayam. Baunya pun tercium layaknya ayam seperti biasanya. Lalu, temenku yang sangat cantik dikelasku berkata kepadaku "Jangan itu daging bak" aku pun bingung, dan menanyakan kepadanya bak itu apa ???. Lalu dia menjawab bak itu babi kamu ngga boleh memakannya. Aku pun bersyukur, atas apa yang terjadi padaku. Ada sisi baik saat temanku tau bahwa aku seorang muslim. Aku terjaga, dan mereka menghargai aku sebagai seorang muslim. Walaupun ada sebagian yang menjudge tetapi sebagian lagi mencoba menjagaku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun