Sukoharjo (10/8/23). Setiap tiga detik, tanpa kita sadari seseorang di dunia mengalami demensia. Demensia bukanlah bagian normal dari penuaan, kadang sering disalahpahami dan distigmatisasi. Beberapa orang sering meremehkan atau bahkan menyembunyikannya jika menurut mereka hal itu mungkin terjadi pada mereka. Menurut Asosiasi Alzheimer, 1 dari 10 orang berusia 65 tahun ke atas hidup dengan demensia. Maka dari itu meningkatkan kesadaran akan demensia adalah langkah sederhana yang dapat kita lakukan untuk membantu.
Dengan adanya fenomena tersebut mendorong Mahasiswa KKN Tim 2 UNDIP 2022/2023, Nanda Riyanggi Nurani Fatikha dari program studi Ilmu Keperawatan untuk mengadakan pemberdayaan bagi lansia melalui program Dementia Care Awareness. Program ini merupakan sosialisasi pencegahan demensia atau kepikunan khususnya bagi lanjut usia dengan mengampanyekan hastag #JanganMaklumDenganPikun kepada masyarakat.
Program ini dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2023 di Posyandu Teratai II Dusun Sidorejo, Desa Sidorejo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Sasaran pada kegiatan ini adalah kader posyandu lansia, lansia sehat, maupun yang berpotensi mengalami demensia di Dusun Sidorejo dan dihadiri oleh ibu kepala desa dan bidan desa setempat. Dementia Care Awareness berfokus pada pencegahan demensia atau kepikunan di Masyarakat dengan pemberdayaan masyarakat. Program ini meliputi pelibatan masyarakat dalam deteksi dini tanda awal demensia, skrining Mini-Cog dan intervensi senam otak untuk menstimulasi otak. Program ini bekerjasama dengan Alzheimer Indonesia (ALZI) korwil Semarang yang merupakan Lembaga Non Pemerintah Non Profit yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup lansia dengan demensia.
Program ini mendapat dukungan yang baik dari lansia dan stakeholder setempat, dan antusiasme dari lansia saat mengikuti program sangat baik dan kooperatif. Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat khususnya kader posyandu dan lansia dapat memahami tanda-tanda awal demensia sebagai deteksi dini dan upaya pencegahan demensia.
