Mohon tunggu...
Anggiar Rachman
Anggiar Rachman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Orang Kalimantan (Barat) yang kebetulan menumpang menimba ilmu di Malang.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Deniss Romanovs (Penjaga gawang PBR Bandung Raya): Sebuah review.

21 Maret 2014   02:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:41 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deniss Romanovs, salah satu penjaga gawang asing terbaik yang pernah merumput di Indonesia (sumber: @romanovs12 - akun twitter pribadi Deniss)

[caption id="" align="aligncenter" width="256" caption="Deniss Romanovs, salah satu penjaga gawang asing terbaik yang pernah merumput di Indonesia (sumber: @romanovs12 - akun twitter pribadi Deniss)"][/caption] Deniss, begitu biasanya dipanggil, adalah seorang penjaga gawang yang piawai yang kini membela Pelita Bandung Raya. Mungkin sudah banyak orang yang mengetahui bagaimana kiprah Deniss di belantika pesepakbolaan Indonesia, namun mari kita mengulik kembali sedikit tentang perjalanan Deniss. [caption id="" align="aligncenter" width="476" caption="Deniss saat memperkuat Cendrawasih Papua (sumber: Kapanlagi.com)"]

Deniss saat memperkuat Cendrawasih Papua (sumber: Kapanlagi.com)
Deniss saat memperkuat Cendrawasih Papua (sumber: Kapanlagi.com)
[/caption] 2011: The born of Liga Primer Indonesia (LPI) - Sebuah awal: Cendrawasih Papua. Mungkin banyak yang mengingat bagaimana sebuah Liga yang kala itu didukung banyak pihak sebagai bentuk nyata perlawanan  publik sepakbola Indonesia melangsungkan laga pertamanya (antara Solo F.C melawan Persema) di Stadion Manahan, Solo. Pembukaan dilakukan dengan megah dan banyak tari-tarian, kemudian diikuti dengan pertandingan yang berakhir dengan skor 1-5 untuk Persema. Liga Primer kala itu diisi dengan klub-klub yang lahir tanpa bantuan dana APBD, yang kala itu banyak sekali digembar gemborkan disalah gunakan oleh pengurus klub yang bermain di Liga Super Indonesia. Belum lagi kita berbicara soal nama klub-klub pesertanya, yang memang jika dibandingkan dengan klub kita yang mayoritas berawalan dengan huruf "P" dan biasanya diawali dengan kata "Per-" tentunya kehadiran LPI membawa nafas baru bagi pesepakbolaan Indonesia. Kembali ke ranah Deniss, dari salah satu klub yang mengikuti LPI tersebutlah nama Cendrawasih Papua. Deniss adalah salah satu dari 4 nama pemain asing yang dimiliki Cendrawasih Papua kala itu, penampilan Deniss Romanovs bisa dibilang sangat apik, walaupun banyak dibobol (karena memang Cendrawasih Papua adalah klub dengan materi paling lemah) Deniss Romanovs sering melakukan penyelamatan-penyelamatan krusial dan sangat sedap dilihat, Deniss seolah-olah membuat trademark jika dirinya memang kiper yang sangat berkualitas, hanya saja ditempat yang salah. [caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Deniss saat memperkuat Arema Indonesia (sumber: google.com - image search)"]
Deniss saat memperkuat Arema Indonesia (sumber: google.com - image search)
Deniss saat memperkuat Arema Indonesia (sumber: google.com - image search)
[/caption] Arema Indonesia: Mencatat sejarah untuk Arema. Setelah Liga Primer Indonesia 'usai', Deniss Romanovs kemudian direkrut oleh manajemen Arema Indonesia, yang saat itu dalam segi manajemen bisnis sedang menanjak karena diakuisisi PT. Ancora dan dipimpin oleh Fanda Maetrika, selain Deniss kala itu Arema juga sempat dekat diisukan akan merekrut Irfan Bachdim (sampai ada teaser di fanspage fb mereka yang memuat foto Bachdim namun di blur) yang kemudian gagal mereka datangkan. Arema saat itu meniti langkah di AFC Cup, setelah memenangkan tempat tersebut dalam perebutan yang sengit melawan perolehan point Persija Jakarta, Arema menang dengan selisih goal yang lebih banyak pada saat itu (jika berkenan silahkan dikoreksi). Perjalanan Arema di IPL tidak bisa dibilang mulus, saat tim beranjak naik ada saja aral yang melintang salah satunya adalah dualisme kepemilikan Arema Indonesia. Kasus ini berbuntut panjang, yang akhirnya menghasilkan pecahnya Arema menjadi dua, yang dalam perjalanannya para pemain yang menjadi icon Arema pada saat itu, sebut saja Kurnia Meiga memutuskan utk membela Arema ISL yang pada saat itu diperkuat pemain ala kadarnya (jika dibandingkan komposisi Arema di IPL) dan dilatih Wolfgang Pikal Setelah dualisme internal IPL selesai, dan hijrahnya banyak pemain icon tsb ke Arema ISL, mulailah babak baru Arema Indonesia di IPL dan AFC Cup, Arema saat itu diperkuat oleh beberapa nama yang cukup beken seperti Roman Chmelo, T.A. Musafrie, Gunawan Dwi Cahyo dll secara mengejutkan bisa lolos hingga fase 8 besar di AFC Cup, menyamai rekor Persipura Jayapura, dan ya, salah satu pemain yg menjadi kunci permainan adalah Deniss, kita semua tentunya tau permainan Arema kala itu bisa dibilang cukup labil, dan cenderung ditekan klub lawan, jika tidak dimotori oleh penjaga gawang yang baik, tentunya akan banyak sekali kebobolan. Maka dari itu 'beruntunglah' Arema mempunyai Deniss Romanovs. [caption id="" align="aligncenter" width="452" caption="Deniss saat memperkuat Pro Duta (2012) (sumber: antara)"]
Deniss saat memperkuat Pro Duta (2012) (sumber: antara)
Deniss saat memperkuat Pro Duta (2012) (sumber: antara)
[/caption] Pelabuhan ketiga bernama Pro Duta F.C.: Jatuhnya era Indonesian Premier League.

Musim berakhir, Arema Indonesia tidak lagi gegap gempita, bisa dibilang Arema kalah segalanya dari Arema ISL, dari segala segi, terutama pendanaan, akhirnya Deniss memutuskan pergi dan bergabung dengan sebuah klub yang juga pernah bernama Pro Titan (terus terang saya agak sedikit miss tentang asal mula Pro Duta, info yang pernah saya baca Pro Duta ini merger dengan Pro Titan yg juga merger dengan Medan Chiefs dari LPI). Bisa dibilang penampilan Deniss bersama Pro Duta cukup baik, cukup baik utk membawa Pro Duta menjadi "Juara tanpa Mahkota" di musim terakhir operasional IPL.

[caption id="" align="aligncenter" width="476" caption="Deniss dan skuad PBR 2014 (sumber: kapanlagi.com)"]

Deniss dan skuad PBR 2014 (sumber: kapanlagi.com)
Deniss dan skuad PBR 2014 (sumber: kapanlagi.com)
[/caption]

PBR Pelita Bandung Raya, kental dengan nuansa Arema Indonesia.

Labuhan paling baru bagi Deniss Romanovs adalah dengan bermain di ISL bersama dengan klub PBR Pelita Bandung Raya, klub yang dulunya pernah berganti-ganti homebase dan pemilik ini akhirnya di akuisisi oleh pemilih 65% saham Bandung Raya yang bernama Ari D. Sutedi dan membeli seluruh saham Pelita Jaya Karawang dan membawa Bandung Raya yang pada saat itu berada di Divisi II kembali ke puncak kompetisi sepakbola Indonesia yang saat ini bergulir, Indonesian Super League. Diawal-awal musim ini penampilan PBR belum bisa dibilang baik benar, statistik menyatakan PBR mampu mencetak 9 goal dari 7 laga... dan kebobolan 7 kali. Namun sekali lagi, ini baru awal, penampilan penampilan apik PBR dan Deniss khususnya nantinya akan disuguhkan utk publik kota Bandung.

Terima kasih.

Writer's Note:

Kemungkinan ditulisan ini akan ada beberapa kesalahan baik itu informasi maupun data, maka dari itu penulis berharap teman-teman pembaca berkenan utk memberikan koreksi dan saran yang bersifat konstruktif. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun