Kota Semarang (29/07/2021), Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2021 bernama Saya Anggia Meilina (21 tahun) melakukan pemberdayaan Masyarakat RW 05 Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang. Pemberdayaan ini dikamas dalam suatu program kerja KKN yang saya laksanakan pada tanggal 17 Juli 2021 dan 27-28 Juli 2021 dilakukan secara langsung terjun ke lingkungan RW 05 dan melalui media group whatsapp.
Latar belakang dari program kerja KKN saya yaitu melihat permasalah dan potensi desa. Permasalahan yang ada di RW 05 , warga kurang disiplin tentang prokes mengkonsumsi suplemen vitamin C sebagai peningkat imunitas tubuh dan muncul berbagai berita HOAKS mengenai vitamin C. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan potensi desa sebagai penunjang permasalahan tersebut. Potensi yang dimiliki yaitu terdapat tanaman apotik hidup bersama di samping balai desa dan di setiap rumah juga ditanami tanaman apotik hidup.
Seperti yang kita tahu akhir-akhir ini angka kasus positif virus COVID-19 di Indonesia meningkat, menjadikan masyarakat berlomba-lomba melakukan cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh sebagai penunjang hidup sehat dan sejahtera. Salah satunya dengan konsumsi suplemen kesehatan yang mengandung vitamin C. Dengan adanya hal tersebut muncul beberapa berita palsu yaitu konsumsi vitamin C 1000 mg/3 jam dalam sehari untuk menjaga daya tahan tubuh, padahal hal tersebut SALAH.
Aturan konsumsi vitamin C dalam bentuk suplemen kesehatan sudah disetujui Status Regulasi di Indonesia yaitu dianjurkan 75-90 mg/hari dengan batas maksimal 1000 mg/hari dan batas toleransi tubuh 2000 mg/hari. Konsumsi suplemen kesehatan TIDAK WAJIB, konsumsi seperlunya saja dan sesuai dengan kebutuhan.
Menurut berapa literatur, konsumsi suplemen kesehatan ini dapat diganti dengan rutin konsumsi makanan bergizi kaya akan vitamin dan zat gizi sebagai alternatif alami.
Selain itu dapat diganti dengan rutin minum ramuan tradisional yang sudah dianjurkan oleh KEMENKES RI yaitu JAMPON (Jamu Empon-empon) yang aman untuk dikonsumsi secara rutin dan dapat menjaga daya tahan tubuh. Â JAMPON ini dapat dibuat secara mendiri dan bahan mudah ditemukan dengan memanfaatkan potensi desa yang ada. Teman-teman pun bisa membutnya di rumah.Â
Mengkonsumsi jamu secara rutin dapat mengurangi konsumsi suplemen kesehatan agar terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan dari obat yang dikonsumsi. Pada masa pandemi seperti ini memang masyarakat diharuskan bijak terhadap berita-berita yang beredar.Â