Mohon tunggu...
Angga Rizki
Angga Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa dengan hobi traveling, games, fashion

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Stress Kerja, Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Jalur Nugraha Eka Kurir (JNE Express)

28 April 2025   20:27 Diperbarui: 28 April 2025   20:27 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam menjalankan sebuah kegiatan baik itu perusahaan, lembaga, organisasi, komunitas atau lainnya dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya masing-masing. Tak hanya itu dalam menjalankan suatu kegiatan di perusahaan yang juga perlu diperhatikan. Salah satunya adalah bagaimana memanajemen sumber daya manusia (SDM) tersebut agar kegiatan yang akan dijalankan berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang maksimal. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan manajemen SDM itu sendiri?.
Berikut ini dikemukakan beberapa pendapat mengenai Manajemen Menurut Dessler yang dialih Bahasakan oleh Sutrisno (2019:5) menyatakan bahwa Manajemen sumber daya manusia dapat diefinisikan sebagai suatu kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang yang menjalankan aspek "orang" atau sumber daya manusia dari posisi seorag manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan pengimbalan, dan penilaian.Pendapat yang lain disampaikan oleh flippo (2020:7) yang dialih bahasakan oleh Supomo dan Eti Nurhayati adalah Manajemen sumber daya manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaaa, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan dengan maksud dan terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat. Berdasarkan pernyataan dari para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang didalamnya terkandung fungsi-fungsi manajerial dan operasional yang ditujukan agar sumber daya manusia dapat dimanfaatkan seefektif mungkin dan efisien untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.

2.1.1 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia adalah tugas--tugas yang dilakukan oleh manejemen sumber daya manusia dalam rangka menunjang tugas manajemen perusahaan dalam menjalankan roda organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut beberapa fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Sedarmayanti (2019:6) fungsi manajemen sumber daya manusia dikelompokan menjadi 2 (dua) fungsi yaitu fungsi manajerial MSDM dan fungsi operasional MSDM yaitu:
1) Fungsi Manajerial Sumber Daya Manusia
a) Perencanaan
Setiap manajer harus menyadari pentingnya perencanaan, manajer perlu
mencurahkan untuk fungsi perencanaan.
b) Pengorganisasian
Serangkaian tindakan yang akan dilakukan ditetapkan, maka akan
ditetapkan organisasi beserta pegawai untuk melaksanakannya.
Organisasi adalah alat mencapai tujuan. Sumber Daya Manusia
membentuk organisisasi dalam merancang struktur hubungan dalam
suatu perusahaan.
c) Penggerakan
Perusahaan sudah mempunyai perencanaan lengkap dengan
orangorangnya untuk melaksanakan rencana kegiatan, fungsi
penggerakan penting karena sebagai langkah awal untuk menggerakan,
mengarahkan, memotivasi, mengusahakan tenaga kerja bekerja
rela,efektif dan efisien.
d) Pengawasan
Mengadakan pengamatan dan pemeriksaan atas pelaksanaan dan
membandingkan dengan rencana. Bila terjadi penyimpanan, diambil
tindakan atau koreksi/ penyususnan kembali rencana untuk penyesuaian

yang diperlukan atas penyimpanan yang tidak dapat hindari.
2) Fungsi Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia
a) Pengadaan Sumber Daya Manusia
Kegiatan memperoleh Sumber Daya Manusia tepat dari kuantitas dan
kualitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
b) Pengembangan Sumber Daya Manusia
Proses untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, sikap melalui
latihan dan pengembangan agar dapat menjalankan tugas dengan baik.
pengembangan merupakan proses pendidikan jangka pendek, pada saat
pegawai operasional mempelajari keterampilan teknis operasional secara
sistematis
c) Pemberian Kompensasi atau Balas Jasa
Pemberian penghargaan langsung dan tidak langsung, dalam bentuk
material dan non material yang adil dan layak kepada pegawai atau
kontribusinya dalam pencapaian tujuan perusahaan.
d) Pengintegrasian Karyawan
Fungsi pengintegrasian berfungsi sebagai usaha memperoleh keamanan
kepentingan pegawai, perusahaan dan masyarakat.
e) Pemeliharaan Karyawan
Fungsi pemeliharaan karyawan berkaitan dengan usaha
mempertahankan kesinambungan dari keadaan yang telah dicapai
melalui fungsi sebelumnya. Dua aspek utama pegawai yang
dipertahankan dalam fungsi pemeliharaan yaitu sikap poitif pegawai
terhadap pekerjaan dan kondisifisik karyawannya. Pemeilharaan kondisi
fisik pegawai dapat tercapai melalui program Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja (K3).

f) Pemutusan Hubungan Kerja
Proses pemutusan hubungan kerja yang sering terjadi adalah
pemensiunan, pemberhentian, dan pemecatan karyawan yang tidak
memenuhi harapanatau keinginan perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas tentang fungsi-fungsi manajemen sumber
daya manusia maka penulis telah sampai pada pemahaman bahwa manajemen
sumber daya manusia memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan
dari suatuorganisasi untuk mencapai tujuan dengan fungsi-fungsi yang ada
didalamnya.

2.1.2 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah meningkatkan
kontribusi produktif orang-orang yang ada dalam perusahaan melalui sejumlah
cara yang bertanggung jawab secara stretegis, etis, dan sosial. tujuan umumnya
bervariasi dan bergantung pada tahapan perkembangan yang terjadi pada
masing-masing organisasi. tujuan manajemen sumber daya manusia tidak
hanya mencerminkan kehendak manajemen senior, tetapi juga harus
menyeimbangkan tentang organisasi, fungsi sumber daya manusia, dan orang-
orang yang terdorong. Menurut Sofyandi (2020:11) yang dikutip oleh Supomo
dan Nurhayati menjelaskan bahwa tujuan manajemen sumber daya manusia
yaitu:
1) Tujuan Organisasi
Ditujukan untuk dapat mengenal keberadaan manajemen sumber daya
manusia dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas
organisasi.
2) Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat
yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. sumber daya manusia memiliki
kriteriayang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
3) Tujuan Sosial
Ditujukan untuk merespons kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-
tantangan masyarakat melalui tindakan meminimalisir dampak negatif
terhadap organisasi.
4) Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuan,
setidaknya tujuan-tujuan yang dapat meningkatkan kontribusi individual
terhadap organisasi. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sampai
pada pemahaman bahwa tujuan manajemen sumber daya manusia
untuk meningkatkan kontribusi produktif orang-orang yang ada dalam
perusahaan melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara
stretegis, etis, dan sosial, serta terdapat empat tujuan utama yaitu tujuan
sosial, tujuan organisasi, tujuan fungsional dan yang terakhir adalah
tujuan individual dari pegawai itu sendiri.

2.2 Stres Kerja
Stres kerja dapat juga diartikan sebagai sebuah kerusakan fisik dan juga
emosi yang terjadi pada seseorang ketika mereka tidak bisa memenuhi sebuah
tuntutan pekerjaan yaitu dalam hal kemampuan, keinginan pekerja, serta
makna. Pada sebuah perusahaan banyak sekali orang yang bekerja untuk
mendapatkan uang dan juga keuntungan, jika seorang karyawan pada sebuah
perusahaan belum puas dengan pekerjaan yang mereka kerjakan dan merasa
dirinya tertekan pada pekerjaannya, karyawan tersebut tidak bisa
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dengan baik. Maka hal ini dapat
memberikan dampak yang buruk bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri
(Riaz, 2020). Menurut Zainal dalam Hotiana & Febriansyah, (2020) stres kerja
yaitu suatu kondisi ketegangan yang dapat menyebabkan adanya
ketidakseimbangan fisik dan psikis yang bisa mendorong cara berpikir, emosi
dan kondisi seorang, sehingga stres yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
gangguan mental seseorang.

Stres berkaitan dengan keluarga, bawahan, keletihan, serta berdasarkan
kepribadian yang ditemukan sebagai predikat yang signifikan dari sebuah
komitmen pada perusahaan dan komitmen yang berkelanjutan memainkan
peran sangat penting dalam kinerja. Beberapa ahli dari beberapa negara
menjelaskan hubungan antara stres kerja terhadap kinerja seorang karyawan
pada perusahaan (Rajeshwaran dan Aktharsha, 2020).


2.2.1 Faktor-Faktor Yang Mendukung Stres Kerja
Faktor yang dapat menimbulkan sebuah stres kerja yaitu adalah
sebagian faktor intrinsik yang dimana sangat berpotensi menimbulkan stres
kerja serta akan menyebabkan situasi yang kacau pada psikis (Utami, 2019).
Stres juga merupakan sebuah situasi dimana terjadinya ketegangan yang
menyebabkan sebuah perubahan pada kondisi fisik, pikiran, serta emosional
seseorang. Jika stres muncul tetapi tidak segera diatasi, akan berdampak pada
kemampuan individu dalam berinterkasi dengan baik (Siagian dalam
Fatikhin, 2019).
Banyaknya sebuah pekerjaan yang diberikan perusahaan kepada
karyawannya dan menuntut agar karyawan dapat bekerja sesuai dengan waktu
yamh telah ditentukan akan membuat karyawan menjadi stres. Stres kerja
yang menjadi faktor penyebab karyawan merasa tertekan, tidak nyaman, dan
bosan bekerja diperusahaan tersebut. Terdapat beberapa tekanan yang dilihat
sebagai sebuah tekanan yang positif, tekanan seringkali juga dibutuhkan oleh
karyawan. Tetapi jika terdapat tekanan yang negatif, dan terlalu sering atau
ketika hanya satu sumber tekanan yang besar dan tidak dapat diatasi, akan
menjadi sebuah masalah besar. Kinerja seorang karyawan sangatlah besar
dalam menentukan keberhasilan dan berkembangnya suatu perusahaan. Selain
itu juga sebuah kinerja dapat dikatakan menjadi faktor pendorong bagi
karyawan untuk bekerja dengan baik agar mendapatkan penghargaan atau
prestasi kerja serta membantu perusahaan mencapai tujuan.

2.2.2 Dampak Dari Stres Kerja
Suatu perasaan tertekan dapat mengubah cara seseorang dalam
merasakan sesuatu, bertingkah laku, dan juga berpikir. Bebebrapa gejala-
gejala stres pada tempat kerja meliputi gejala stres pada tingkat individu
seperti reaksi fisiologi, gangguan tidur, depresi, kekebalan tubuh,
tempramen, keletihan, masalah pada rumah tangga, merasa iri atau tersaingi,
sulit fokus, sulit untuk mengingat sesuatu, sulit dalam mempelajari hal-hal
baru, sulit dalam membuat keputusan, reaksi tingkah laku, seperti
penyalahgunaan obat-obatan, konsumsi rokok dan alkohol dan perilaku yang
merusak.
Gejala stres pada tingkat perusahaan terdiri dari tingkat absensi
karyawan, fluktuasi staf yang tinggi, masalah disiplin, kesalahan jadwal,
gertakan-gertakan, produktivitas rendah, kesalahan dan kecelakaan kerja,
biaya-biaya yang dinaikkan dari kompensasi atau perawatan Kesehatan
(Hamali, 2019:246).
Stres kerja yang tidak segera diatasi dengan baik dan tepat dapat
berdampak pada ketidakmampuan seseorang untuk berkomunikasi atau
berinteraksi ssecara positif dengan lingkungannya, yaitu lingkungan
pekerjaan atau eksternal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun