Dan sejarah telah berulang kali membuktikan: pemimpin yang buta literasi akan menjerumuskan bangsanya ke jurang gelap.
(Will Durant, The Story of Civilization, 1935--1975)
Jalan Pulang Bangsa kepada Kejayaan
Bangsa yang besar adalah bangsa yang pemimpinnya bersahabat dengan buku. Jepang bangkit karena membaca.
(Donald Keene, Dawn to the West: Japanese Literature in the Modern Era, 1984)
Eropa keluar dari kegelapan abad pertengahan karena membaca.
(Charles Homer Haskins, The Renaissance of the Twelfth Century, 1927)
Dunia Islam pernah memimpin peradaban karena cinta membaca.
(George Makdisi, The Rise of Colleges: Institutions of Learning in Islam and the West, 1981)
Maka jika pejabat kita ingin melihat Indonesia berdiri gagah di hadapan dunia, kuncinya sederhana: kembalilah kepada buku.
"Buku adalah cahaya, dan pemimpin yang membaca adalah lentera. Ia menyalakan harapan bagi rakyatnya, menjadi mercusuar di tengah samudera, agar kapal bangsa tak karam dalam gelap gulita."
(Buya Hamka, Tasawuf Modern, 1939)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI