Mohon tunggu...
Angga Munandar
Angga Munandar Mohon Tunggu... Advokat

Profession as an Advocate, has a passion for political developments, Education, health and most importantly cryptocurrencies which are currently and continue to develop

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rothschild dan Ottoman: Pertarungan Iman dan Harta yang Mengguncang Dunia

25 September 2025   16:23 Diperbarui: 25 September 2025   16:27 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain & edit dengan bantuan AI Gemini

Intrik, Hutang, dan Kejatuhan

Namun sejarah berjalan keras. Tekanan hutang menjerat, politik Eropa bersekongkol, dan kelompok-kelompok dalam negeri yang haus kuasa ikut berperan. Gerakan Young Turk bangkit, dan Abdul Hamid II diturunkan dari tahtanya pada 1909.

Rothschild mungkin bukan dalang tunggal, tetapi peran finansial mereka menyiapkan jalan. Hutang membuat Ottoman tak lagi berdaulat, dan diplomasi uang membuka pintu bagi Zionisme.

Ketika Sultan yang menjaga Palestina disingkirkan, maka jalan menuju Deklarasi Balfour 1917 terbuka lebar surat yang ditujukan Inggris kepada Lord Walter Rothschild, menyatakan dukungan bagi "tanah air nasional Yahudi" di Palestina.

Ottoman Runtuh, Israel Tumbuh

Tak lama berselang, Ottoman pun runtuh setelah Perang Dunia I. Kekhalifahan Islam yang pernah menggetarkan dunia tinggal kenangan. Palestina jatuh ke tangan Inggris, dan pada 1948 lahirlah Israel di atas luka sejarah.

Baron Edmond de Rothschild, tokoh keluarga di Prancis, dikenang sebagai "Bapa Pemukiman Yahudi". Ia membiayai koloni pertama Yahudi di Palestina, mendirikan sekolah, rumah sakit, hingga ladang anggur.

Rothschild tidak hanya menjadi nama dalam buku sejarah keuangan, tetapi juga tercatat dalam fondasi berdirinya Israel modern.

Ibrah untuk Umat

Wahai umat, pelajarilah sejarah ini dengan mata hati.

Kesultanan Ottoman bukan runtuh karena pedang semata, melainkan karena iman yang goyah, hutang yang mengikat, dan persatuan yang pecah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun