Intrik, Hutang, dan Kejatuhan
Namun sejarah berjalan keras. Tekanan hutang menjerat, politik Eropa bersekongkol, dan kelompok-kelompok dalam negeri yang haus kuasa ikut berperan. Gerakan Young Turk bangkit, dan Abdul Hamid II diturunkan dari tahtanya pada 1909.
Rothschild mungkin bukan dalang tunggal, tetapi peran finansial mereka menyiapkan jalan. Hutang membuat Ottoman tak lagi berdaulat, dan diplomasi uang membuka pintu bagi Zionisme.
Ketika Sultan yang menjaga Palestina disingkirkan, maka jalan menuju Deklarasi Balfour 1917 terbuka lebar surat yang ditujukan Inggris kepada Lord Walter Rothschild, menyatakan dukungan bagi "tanah air nasional Yahudi" di Palestina.
Ottoman Runtuh, Israel Tumbuh
Tak lama berselang, Ottoman pun runtuh setelah Perang Dunia I. Kekhalifahan Islam yang pernah menggetarkan dunia tinggal kenangan. Palestina jatuh ke tangan Inggris, dan pada 1948 lahirlah Israel di atas luka sejarah.
Baron Edmond de Rothschild, tokoh keluarga di Prancis, dikenang sebagai "Bapa Pemukiman Yahudi". Ia membiayai koloni pertama Yahudi di Palestina, mendirikan sekolah, rumah sakit, hingga ladang anggur.
Rothschild tidak hanya menjadi nama dalam buku sejarah keuangan, tetapi juga tercatat dalam fondasi berdirinya Israel modern.
Ibrah untuk Umat
Wahai umat, pelajarilah sejarah ini dengan mata hati.
Kesultanan Ottoman bukan runtuh karena pedang semata, melainkan karena iman yang goyah, hutang yang mengikat, dan persatuan yang pecah.