Mohon tunggu...
Angga Muhammad Rizki
Angga Muhammad Rizki Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi memodifikasi motor/topik pengendalian Organisme penggunaan tanaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman

23 Oktober 2022   01:00 Diperbarui: 23 Oktober 2022   01:16 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Organisasi pengganggu tanaman adalah hewan atau tumbuhan baik berukuran mikro ataupun makro yang mengganggu, menghambat, bahkan mematikan tanaman yang dibudidayakan. 

Organisme pengganggu tanaman di bagi menjadi 3 yaitu hama, vektor penyakit, dan gulma. Hama Tanaman adalah hewan yang merusak tanaman secara langsung. Serangan hama sangat terlihat dan dapat memberikan kerugian yang besar apabila terjadi secara masif. 

Namun serangan hama umumnya tidak memberikan efek menular, terkecuali apabila hama tersebut sebagai vektor suatu penyakit. Patogen Tanaman adalah semua organisme hidup yang mendapatkan makanan dari tanaman sehingga tanaman sakit dan menimbulkan kerugian secara ekonomi. 

Patogen yang dapat menyebabkan penyakit tanaman antara lain adalah golongan jamur (cendawan), bakteri, molikut (bakteri tanpa dinding sel), nematoda, protozoa, virus dan viroid (partikel yang menyerupai virus), serta tumbuhan berbiji tingkat tinggi yang bersifat sebagai parasit. 

Gulma Tanaman adalah semua bentuk tanaman yang pertumbuhannya tidak dikehendaki seperti rumput, semak, dan lain-lain yang dapat mengganggu tanaman pertanian utama. Berikut adalah cara pengendalian OPT pada tanaman

Pengendalian Secara Fisik

Pengendalian OPT tanaman secara fisik ialah pengendalian OPT dengan cara mengubah faktor lingkungan fisik, seperti suhu, kelembapan, dan lain-lain sedemikian sehingga dapat menimbulkan kematian dan penurunan populasi OPT. 

Dasar pemikirannya adalah bahwa setiap organisme perusak tanaman (OPT) mempunyai batas-batas toleransi terhadap faktor-faktor fisik tertentu. Lebih rendah atau lebih tinggi daripada batas toleransi tersebut, OPT tidak dapat hidup dan berkembang biak.

Pengendalian Secara Mekanis

Pengendalian OPT secara mekanis ialah pengendalian dengan cara menangkap, memukul (hand picking), atau menghalaunya secara langsung agar OPT tersebut tidak menimbulkan kerugian ekonomi bagi tanaman budidaya. 

Cara ini amat sederhana dan dapat dilakukan oleh setiap orang. Pengen-dalian secara mekanis perlu dilakukan secara kontinu dan bersama-sama dalam suatu hamparan yang luas melalui pengorganisasian yang baik agar hasilnya memuaskan. 

Macam pengendalian fisik yang sering dilakukan, antara lain sebagai berikut. Sanitasi, pengolahan tanah, pengelolaan air, rotasi tanaman, penanaman serempak, pengaturan jarak tanam, tampung sari, menanam tanaman perangkap (trap crop).

Pengendalian Secara Kultur Teknis

Pengendalian secara kulturteknis disebut pula sebagai pengendalian agronomik, yaitu pengendalian OPT dengan cara mengelola lingkungan tanaman sedemikian sehingga kurang cocok bagi kehidupan dan perkembangbiakan OPT. Usaha pengendalian ini bersifat preventif, dilakukan sebelum serangan OPT terjadi. Pelaksanaan pengendaliannya mudah dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

Pengendalian Secara Kimiawi

Pengendalian OPT secara kimiawi ialah pengendalian dengan cara menggunakan senyawa kimia (pestisida). Cara ini dianjurkan sebagai alternatif pengendalian terakhir karena meskipun ampuh membunuh sasaran, mempunyai efek sampingan yang berbahaya bagi kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia.

Pengendalian secara Bologi (Hayati)

Pengendalian Hayati atau biologi (Biological Control) adalah pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) oleh musuh alami atau agensia pengendali hayati. Namun dapat juga disebut mengendalikan penyakit dan hama tanaman dengan secara biologi, yaitu dengan memanfaatkan musuh-musuh alami. Dalam hal ini yang dimanfaatkan yaitu Musuh Alami, sedangkan yang menggunakan atau memanfaatkannya adalah manusia. Berarti ada campur tangan manusia pada setiap pengendalian hayati. Agensia Pengendali Hayati (Biological Control Agens) yaitu setiap organisme yang meliputi subspecies, spesies, varietas, semua jenis protozoa, serangga, bakteri, cendawan, virus serta organisme lainnya yang dalam tahap perkembangannya bisa dipergunakan untuk keperluan pengendalian hama dan penyakit atau organisme pengganggu tumbuhan dalam proses produksi, pengelolaan hasil pertanian keperluan lainnya.

images-9-63543370c1af9a61564293d2.jpeg
images-9-63543370c1af9a61564293d2.jpeg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun