Yang namanya mahasiswa pasti nantinya mengalami tugas akhir alias skripsi. Yaa ini diperuntukkan buat mahasiswa S-1 ya tentunya. Jika sks sudah mencukupi dan tak ada lagi hutang mata kuliah maka mahasiswa berhak lanjut untuk mengambil Skripsi di semester akhir.
Semester akhir itu tidak harus semester 8, ada yang 9, 10, bahkan 11. Ini tergantung dari kebijakan masing-masing kampus ya pastinya, namun jangan terlalu lama lulusnya nanti keburu tua.
Maka yang normal dan wajar adalah semester 8. Perkuliahan diselesaikan secara normal (4 tahun) adalah hal yang sangat biasa, namun adalagi yang luar biasa hanya menyelesaikan 3,5 tahun. Pasti ini tergantung dari mahasiswa itu sendiri, jika kuat ya silahkan saja 3,5 tahun tapi jika tidak yaa sudah lah yang normal saja 4 tahun.
Lalu untuk skripsi ada yang namanya penelitian, pengumpulan data, wawancara, kuantitatif, dan juga kualitatif. Siapa sih yang tidak tahu ini semua? Pasti bagi lulusan Sarjana dan banyak orang sudah tahu betul apa artinya itu semua.
Ya kan mereka juga ngalamin kuliah S-1, yang tidak kuliah saja mungkin tahu kok. Bahkan ada saja yang tidak kuliah bisa sukses betul di usia yang masih sangat muda. Hebat!.Â
Untuk melakukan sebuah penelitian ditempat yang dimaksud, harus ada ijin terlebih dahulu. Misalkan meneliti ke sebuah sekolah terhadap ketertarikan seorang anak dalam belajar menggunakan media digital. Pasti harus ijin dulu ke kepseknya, kapan bisa janjian, ketemuan, dan melakukan penelitian di sekolah tersebut. Mengenai penelitian, saya punya cerita pribadi tentang mewawancara anak SD di SD saya dulu (alumni situ).Â
Saat itu saya sedang bingung-bingungnya harus wawancara ke SD mana. Bahkan pernah saya melakukan wawancara sendiri ke SD dekat rumah saya dan itu hanya pada gurunya saja.
Dan setelah wawancara selesai, beberapa minggu kemudian saya menemukan yang tidak valid. Bahwa saya kurang data, saya seharusnya mewawancara juga para muridnya. Nah! disitu saya cukup panik dan tak tau harus bagaimana.Â
Dan kebetulan ada teman saya yang berbeda jurusan, disitu dia juga butuh melakukan penelitian. Tercetuslah ide dari saya, dan mengajaknya untuk penelitian di SD saya dulu.
Setelah sepakat barulah kami berdua ke sana dan kebagian ruang guru untuk bertemu dengan bagian administrasi. Setelah bertanya-tanya, akhirnya kami memutuskan untuk janjian dengan wakil kepala sekolahnya, karena kebetulan kepala sekolahnya sedang tidak ada (mungkin sibuk).
Sesampainya disana entah ada perasaan kangen dan haru sayapun sedikit bernostalgia bahwa akhirnya bisa menginjakkan kaki lagi di SD tercinta itu.