Mohon tunggu...
Angga
Angga Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang penulis yang suka dengan dunia teknologi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Beda Amatiran dengan Freelancer Pro Setipis "Be on Time"

19 September 2023   09:00 Diperbarui: 21 September 2023   16:24 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi time management freelancer (sumber: unsplash)

Freelancer diberkati kebebasan untuk menentukan waktu kerja sendiri. Mau kerja dari pagi sampai sore? Boleh. Kalau lebih nyaman kerja di waktu malam juga tidak masalah. Namun kalau tidak dikelola dengan baik, kebebasan ini justru bisa menjadi bumerang, bahkan menghancurkan karir freelancer itu sendiri.

Tanpa manajemen waktu yang baik, seorang freelancer bisa saja menghabiskan terlalu banyak waktu pada kesibukan yang sebenarnya tidak perlu. Tentu saja, ini bisa berdampak negatif pada produktivitas dan kualitas pekerjaan. Deadline jadi molor, pekerjaan yang lebih penting pun terbengkalai. Akibatnya, klien kecewa dan tidak mau kembali lagi.

Tetap Disiplin Meski Bebas Atur Waktu Kerja Sendiri

Salah satu tantangan terbesar yang kerap dihadapi freelancer adalah menjaga disiplin ketika tidak ada bos yang mengawasi. Meski punya kebebasan untuk menentukan waktu kerja, bukan berarti bisa seenaknya sendiri.

Tuntutan untuk bersikap profesional di mana-mana itu sama. Seorang freelancer juga tidak bisa lepas dari tuntutan ini. Ia harus bertanggungjawab terhadap klien dan project yang sedang ditangani.

Prinsipnya di sini adalah menyelesaikan pekerjaan sesuai brief dan tenggat waktu yang telah disepakati. Demi memenuhi itu semua, seorang freelancer harus bisa mengatur waktu kerjanya dengan cerdas.

Seorang freelancer baru terkadang merasa anti dengan jam kerja. Dianggapnya jam kerja itu sama seperti belenggu yang mengikis kebebasan berkarya. Padahal, punya jam kerja itu perlu untuk membantu mengatur pola kerja. Jadi, sebisa mungkin tetapkan jadwal kerja yang konsisten.

Di jam berapa kamu merasa paling produktif? Untuk menentukan jam kerja versimu sendiri, kamu bisa mulai dari sini. Manfaatkan jam-jam tersebut untuk mengerjakan pekerjaan benar-benar menguras pikiran. Sedangkan untuk pekerjaan yang "tidak perlu banyak mikir", kamu bisa memilih waktu lain.

Memiliki jadwal kerja yang tetap membantu klien agar tahu kapan waktu yang tepat untuk menghubungi kamu. Karena itu, ada baiknya jadwal kerja ini juga disesuaikan dengan jam kerja klien.

Punya Deadline Pribadi

Ada batas waktu atau deadline untuk setiap project yang dikerjakan. Deadline ini biasanya ditentukan bersama-sama sesuai kesepakatan.

Perihal deadline sebenarnya tidak sulit untuk dipenuhi. Klien umumnya hanya ingin pekerjaan dikirim tepat waktu sesuai dengan standar kualitas yang telah disepakati. Masalahnya adalah bagaimana jika seorang freelancer memiliki pekerjaan utama yang menyita banyak waktu atau ada beberapa project yang harus selesai di waktu yang sama? Di sinilah pentingnya punya deadline pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun