Keluh Kesah Orangtua Dalam Mendampingi Belajar Anak Secara Daring Dimasa Pandemi
Sumedang, 26 Juli 2021Â
Hampir setahun lebih dunia dilanda oleh pandemic covid-19, banyak beberapa negara termasuk Indonesia sangat kesulitan menghadapi pandemic ini. berbagai bentuk penangannan yang dilakukan oleh beberapa kelompok oraganisasi ataupun intansi sudah dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19. Tidak hanya itu pemerintah juga sudah melakukan bebrapa pencegahan semaksimal mungkin dari mulai membuat program 5M sampai membentuk satgas covid-19. Â Banyak sektor yang terkena dampaknya oleh pandemic covid-19, mulai dari sektor ekonomi sosial dan sampai pendidikan juga. Berbicara tentang pendidikan ini menjadi tantangan besar bagi guru dan orang tua untuk terus memaksimalkan momentum supaya terus bisa mendidik anaknya dimasa pandemi ini.
Salah satu sekolah tempat KKN T UPI 2021 adalah SD NEGERI PANYINGKIRAN 1 yang berlokasi di kelurahan situ membuka pintu kepada mahasiswa untuk melaksanakan KKN di sekolahnya, dan para guru menyambut dengan hangat begitupun warga kelurahan situ menerima kami melaksanakan KKN T dilingkungannya. Melalui belajar dengan cara daring dan sebagian home visit saya menemukan bebrapa kendala yang dihadapi oleh orangtua terhadap pembelajaran daring ini.
Pada dasarnya setiap keluarga mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Dimana ada keluarga yang bekerja itu hanya suaminya saja dan istrinya yang lebih pokus mendampingi atau mengasuh anaknya dirumah akan tetapi adapula beberapa keluarga yang dimana ayah dan ibunya pada bekerja sehingga jarang ada waktu untuk mendampingi anaknya belajar dirumah. Saya melakukan wawancara dengan datang langsung kerumah wali siswa dan mengutarakan beberapa pertanyaan vi wa ke kelurga yang suami dan istrinya sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dari hasil Beberapa pertanyaan yang saya utarakan kepada wali siswa bahwasanya orang tua mengalami ada keluhan dengan pembelajaran daring ini. orang tua merasakan bahwasanya pembelajaran daring ini kurang efektif. Kenapa tidak efektif padahal dalam pembelajaran daring ini kita sudah dimudahkan oleh teknologi yaitu seperti aplikasi zoom, meet dan juga watsaap.Â
Ternyata ini semua masih belum bisa dikatakan efektif karena si anak sering kali mengalami kesulitan menangkap materi atau tugas yang diberikan oleh gurunya tidak seperti belajar tatap muka langsung. Dengan sibuknya kedua orang tua bekerja orang tua jarang bisa mengontrol dan mendapingi anaknya dalam belajara daring. Setelah menenemukan masalah dilapangan seperti ini pada dasarnya pembelajaran dengan cara home visit adalah acara yang efektik untuk kondisi seperti ini.
Angga Rian Irawan, mahasiswa PGSD PENJAS UPI Kampus Sumedang