Mohon tunggu...
Angelina Galuh Ade R. E.
Angelina Galuh Ade R. E. Mohon Tunggu... Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Saya senang berinteraksi dengan masyarakat untuk memberikan edukasi terkait kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada Skoliosis pada Remaja: Deteksi Dini dan Penanganan yang Tepat

15 Agustus 2025   06:53 Diperbarui: 15 Agustus 2025   06:52 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Penanganan Berdasarkan Tingkat Keparahan


Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Skoliosis Idiopatik Remaja merekomendasikan penanganan bertahap:
Observasi: untuk kurva ringan, dilakukan pemantauan rutin setiap 4--6 bulan.
Ortotik (brace): digunakan hampir sepanjang hari untuk mencegah kelengkungan bertambah, terutama pada remaja yang masih tumbuh.
Terapi nyeri: obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau suntikan kortikosteroid pada kasus tertentu.
Operasi: seperti spinal fusion atau laminektomi pada kurva parah atau progresif yang mengganggu fungsi tubuh.

Pencegahan dan Gaya Hidup Sehat


Sebagian besar skoliosis idiopatik tidak dapat dicegah. Namun, beberapa langkah dapat membantu mengurangi risiko progresivitas:
- Melakukan skrining rutin di sekolah.
- Menjaga postur tubuh yang baik.
- Melakukan olahraga ringan seperti berenang, yoga, atau latihan penguatan otot inti.
- Memastikan asupan gizi seimbang untuk kesehatan tulang.

Skoliosis pada remaja sering kali tidak disadari hingga kelengkungan cukup nyata. Deteksi dini, terutama pada kelompok risiko tinggi seperti remaja perempuan, sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang. Dengan skrining rutin, edukasi masyarakat, dan penanganan sesuai pedoman Kemenkes, kualitas hidup penderita skoliosis dapat tetap terjaga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun