Mohon tunggu...
Angela Gina
Angela Gina Mohon Tunggu... Lainnya - Comm '18

Enjoy my writing! Appreciate any feedback.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Konstruksi Gender pada "Love For Sale 1" dan "Love For Sale 2"

14 Desember 2020   02:30 Diperbarui: 14 Desember 2020   19:41 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Love For Sale 1 dan Love For Sale 2 (dok. Love for Sale)

Pada tulisan kali ini, film Love For Sale 1 dan 2 akan dikulik menggunakan Teori Gender. Gender bukan hanya sekedar jenis kelamin antara perempuan dan laki-laki. Selain sebagai identitas antara laki-laki dan perempuan, gender juga berkaitan dengan norma sosial.

Gender merupakan konstruksi sosial yang selalu menuntut untuk mengikuti 'aturan' atas identitas gender yang berlaku. Gender dapat dibedakan menjadi maskulinitas (bersifat jantan) dan feminitas (bersifat kewanitaan).

Adanya perbedaan Gender tergambar jelas dalam film ini, antara maskulinitas dan feminitas. Hal tersebut dapat dianalisis melalui analisis teks film. Film sebagai komunikasi massa sebenarnya adalah sebuah teks yang memiliki makna.Tidak seperti membaca, teks dalam film akan melibatkan memori kita sebagai landasan untuk mengulas makna film.

John Beynon (dalam Ramadhana, 2020) mengategorikan aspek-aspek pembacaan maskulinitas:

  1. Age and Physique
  2. Education
  3. Ethnicity
  4. Geographical
  5. Sexual Orientation
  6. Class and Occupation
  7. Status and Lifestyle
  8. Historical Location
  9. Religion and beliefs
  10. Culture and Subculture

"Mengurusi pekerjaan melulu. Semua karyawan disitu jomblo seperti Om, ya?"
"Om Richard gak akan bawa cewek seperti biasa"

Dialog pada film Love For Sale 1 menyiratkan bahwa maskulinitas Richard adalah status dan gaya hidup. Kaum laki-laki cenderung memilih tempat hiburan dibandingkan pergi ke pusat perbelanjaan.

Laki-laki juga cenderung kompetitif dan memiliki harga diri yang tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan taruhan teman-teman Richard terhadap dialog "Om Richard gak akan bawa cewek seperti biasa". Richard berbohong dan menyanggupi taruhan tersebut yang berujung pertemuannya dengan Arini lewat aplikasi Love.Inc.

Selain itu, maskulinitas Richard adalah Class dan Occupation. Hal tersebut terlihat dari Richard yang mengurusi urusan pekerjaan bahkan saat sedang hangout bersama teman-temannya dan bertanggung jawab atas pekerjaannya. Richard bekerja di kantor percetakan warisan dari ayahnya yang sangat ia jaga.

"Ican itu pemberontak."
"Ican baik, perhatian dan bertanggung jawab"
"Bertindak sesukamu dan tidak bisa diatur"
Dialog pada Film Love For Sale 2 menyiratkan bahwa maskulinitas Ican adalah age and physique. Ican merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara. Ia tergolong pada laki-laki yang bersifat macho, pemberontak dan tidak mengikuti aturan. Ican cenderung menyukai kontak fisik dengan perempuan.

Richard dan Arini (dok. Love for Sale)
Richard dan Arini (dok. Love for Sale)

Ican dan Arini (dok. Love for Sale)
Ican dan Arini (dok. Love for Sale)
Persamaan maskulinitas antara Richard dan Ican adalah Sexual Orientation.
"Kayak gak pernah liat orang pacaran aja" ucap Richard
"Aku sayang sama kamu" ucap Ican
Kedua dialog tersebut menggambarkan Richard dan Ican yang sedang jatuh cinta kepada Arini. Didukung dengan adegan seperti berpegangan tangan dan berdekatan. Richard dan Ican memiliki ketertarikan emosional dan romantis terhadap lawan jenis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun