Mohon tunggu...
angela atna
angela atna Mohon Tunggu... Mahasiswa - everything is gone be okey

Happy with myself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengolah Skill Mahasiswa di Tahun 2025

20 Juni 2021   23:37 Diperbarui: 21 Juni 2021   00:29 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada era globalisasi seperti saat ini sudah semakin banyak media-media dan potensi-potensi yang ikut berkembang. Seperti halnya dalam perkembangan teknologi yang sampai detik ini masih terus berkembang pesat. Tentu saja permintaan di bidang teknologi juga terus meningkat. Maka dari itu, skill di bidang teknologi sangat dibutuhkan diberbagai macam industri.

Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas seputar pengetahuan tentang keterampilan (skill). Dimana pembahasan kali ini penulis akan menjelaskan pengertian tentang keterampilan (skill) menurut para ahli terlebih dahulu. Keterampilan perlu dikembangkan serta dilatih secara terus-menerus agar dapat menambah keterampilan seseorang. Sehingga seseorang tersebut menjadi ahli atau profesional dalam bidangnya masing-masing. 

Pengertian keterampilan adalah suatu kemampuan di dalam menggunakan akal, pikiran, ide serta kreativitas dalam mengerjakan, mengubah atau membuat sesuatu itu menjadi lebih bermakna. Sehingga dari hal tersebut bisa menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.  Dari hasil riset yang penulis lakukan, beberapa para ahli mengartikan bahwa keterampilan (skill) itu sendiri adalah sebuah kemampuan melalui latihan (training), bagaimana cara mengoperasikan pekerjaan itu sendiri, dan pengembangan kreativitas.

Keterampilan (skill) itu sendiri sudah bisa dilatih sejak kamu masih duduk dibangku TK, SD, SMP SMA bahkan Perguruan Tinggi sekalipun, mereka harus sudah ditanamkan keterampilan agar bisa menghadapi dunia kerja dengan berbagai macam bidang. Seperti contoh kecilnya, sudah tidak jarang juga sekarang kamu menemukan anak-anak kecil sudah pandai menggunakan gadget seperti halnya dengan menonton Youtube, bermain game, bahkan belajar pun dari gadget. Maka secara tidak langsung anak-anak kecil tersebut sudah memiliki keterampilan dalam menggunakan gadget.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harvard University, Amerika Serikat mengatakan bahwa "soft skill bertanggung jawab sebesar 85% bagi kesuksesan karir seseorang sedangakan 11% disematkan kepada  hard skill". Hal ini dikuatkan oleh kajian yang dilakukan Depdiknas RI pada tahun 2009, yang menyatakan bahwa "kesuksesan seseorang dalam pendidikan, 85% ditentukan oleh Soft Skill. Bahkan Buku Lesson From The Top yang dituliskan oleh Thomas J. Neff dan James M. Citrin (1999), mengatakan bahwa kunci sukses seseorang ditentukan oleh 90% soft skill dan 10% hard skill".  Hasil penelitian diatas, mau tidak mau harus menjadi prioritas utama bagi Perguruan Tinggi sebagai salah satu penyedia tenaga kerja untuk membenahi kualitas maupun fokus kurikulumnya.

Jenis-jenis soft skill yang perlu diketahui :

Kepemimpinan 

Kepemimpinan dapat membawa kamu untuk menjadi pemimpin dimasa depan. Dimana seorang pemimpin dititikberatkan kepada seseorang yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan, dapat mengambil keputusan secara cepat dan tegas, dan kemampuan lainnya.

Soft skill ini banyak sekali diterapkan oleh pengajar-pengajar seperti guru dan dosen untuk  menanamkan keterampilan kepada peserta didiknya masing-masing, sehingga dengan pengetahuan yang telah diajarkan murid ataupun mahasiswa dapat menyerapnya dengan baik. 

Kemampuan Berkomunikasi (Communication Skill)  

Kemampuan berkomunikasi adlah termasuk dalam soft skill. Kuncinya adalah bagaimana kamu bisa menempatkan diri di berbagai situasi dimana kamu tahu kapan harus berbicara sopan atau lebih santai. 

Apabila kamu dapat membaca situasi kapan kamu akan beropini dan kamu bisa menjadi pendengar yang baik. Maka kamu akan banyak disukai orang-orang dan dicari oleh orang banyak.

Berpikir Kritis 

Contoh lain dari soft skill ialah berpikir kritis

Apapun bidang pekerjaan yang nantinya dijalankan, kamu diwajibkan untuk mampu menganalisa situasi dan mengambil suatu keputusan dengan tepat, supaya masalah bisa cepat selesai. 

Kemampuan soft skill yang meliputi pola pikir kritis yaitu kreativitas, kemauan mempelajari hal baru, tingginya rasa ingin tahu, dan kemampuan lainnya. 

Sebagai salah satu produsen penyedia tenaga kerja di era globalisasi Perguruan Tinggi harus menerapkan kurikulum atau metode pembelajaran yang berbasis Soft Skill. Tujuan untuk kuliah harus ditanamkan bukan hanya untuk sekedar mendapatkan nilai pengetahuan jurusan saja tetapi skill juga harus menjadi tujuan utama ketika berkuliah. Sehingga ketika nantinya sudah lulus kuliah, mahasiswa bukan hanya bisa menguasai pengetahuannya saja tetapi soft skill juga  mendukung proses berkarier di dunia kerja.

Di dunia industri masa depan, akan ada 10 skill yang akan sangat dicari. Skill tersebut sangat membantu industri untuk tetap terus berkembang pesat pada tahun 2025. Sebenarnya, dalam dunia perkuliahan kemampuan tersebut sulit untuk dilakukan. Namun, mahasiswa mampu melakukannya dengan mudah melalui magang, pertukaran pelajar, hingga melakukan kegiatan diluar kampus.

Penulis telah melalukan wawancara terhadap salah satu Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta, ia bernama Eliza Septi Natasya yang mengampuh mata kuliah Sekretaris Di Universitas Tarakanita, Jakarta. Dari Top Ten Skill yang telah ada Eliza memilih 2 diantaranya yaitu Creativity, Originality, Initiative & Technology Use, Monitoring and Controlling. 

Menurut Eliza, di era modern seperti saat ini tentu saja kita harus "melek" teknologi dimana kita harus bisa mengoperasikan komputer agar bisa selangkah lebih maju daripada pekerja yang lainnya. Dan meskipun berhadapan dengan teknologi tentu harus memiliki jiwa kreativitas, karena kita harus membawa suatu pekerjaan menurut versi diri kita dan apalagi pekerjaan manual sekarang sudah terganti dengan alat-alat yang sangat canggih. Jurusan Sekertaris adalah bisa disebut "tangan kanan" pimpinan, dimana seorang sekretaris harus memiliki inisiatif yang tinggi sehingga dapat membangun suatu perusahaan bersama dengan pimpinan secara berdampingan.

Eliza juga memiliki caranya sendiri untuk mengembangkan skill yang dimiliki yaitu pada masa kuliah itu sendiri sebaiknya bisa digunakan waktu sebaik mungkin untuk lebih mengasah kemampuan diri, seperti pada mata kuliah yang memang berkaitan dengan dunia sekretaris. Dimana dalam dunia sekretaris tentu saja harus memiliki inisitif tinggi agar dapat memecahkan masalah secara cepat dan benar itu bisa dipelajari pada mata kuliah logika untuk memiliki pemikiran yang kritis dalam berpendapat.

Dari salah satu contoh mahasiswa Perguruan Tinggi diatas sudah bisa menjadi bayangan kita sebagai mahasiswa akan dunia kerja pada tahun 2025. Dimana perusahaan-perusahaan akan lebih mencari dan merekrut anak-anak generasi yang memiliki soft skill yang bagus untuk dipekerjakan di dalam perusahaannya. Dan keterampilan (skill) sangat perlu diasah sejak kecil karena soft skill dapat mengembangkan potensi yangkita miliki. Dengan kemampuan manajemen waktu yang baik, maka karyawan disetiap perusahaan dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu tanpa mengesampingkan kualitas, jika seorang karyawan memiliki ide, kritik, inovasi, saran atau kendala mereka dapat mengkomunikasikannya dengan baik. 

Bahkan dari soft skill itu sendiri memiliki banyak sekali manfaat seperti kita dapat memperbanyak relasi dapat mempermudah kita untuk membantu mengembangkan bisnis dan usaha. Selain itu dapat mengembangkan perkembangan otak kanan untuk mengolah emosi dan bisa membuat kita berpikir kreatif dan inovatif dalam bekerja. Mengendalikan mood atau perasaan kita dalam menjalani pekerjaan dan bersosialisasi sehingga membantu kita untuk tetap semangat. Dan membantu mencapai jenjang karir yang kita inginkan, karena dengan mampu berpikir kritis dan analisis kita bisa menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat disaat terjadi sebuah konflik. 

     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun