Mohon tunggu...
Aaaan
Aaaan Mohon Tunggu... Administrasi - Public Relation

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

BAB II: Peran Penting Pelatihan Kompetensi pada Karyawan (Studi Kasus PT XYZ)

8 Maret 2024   08:17 Diperbarui: 8 Maret 2024   08:24 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ekstrak Konsep Teori: Peran Penting Pelatihan Kompetensi pada Karyawan (Studi Kasus PT.XYZ)

BAB II

  • KONSEP KOMPETENSI

Kompetensi adalah karakteristik dasar dari seorang yang memungkinkan mereka mengeluarkan kinerja superior dalam pekerjaannya. Menurut Trotter dalam Saifuddin (2004: 65) dan Ana (2013: 194) mendefinisikan bahwa seorang yang berkompeten adalah orang yang dengan keterampilannya mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan. Boyatzis dalam Hutapea dan Nurianna Thoha (2008: 12) dalam Ana (2013: 194) kompetensi adalah kapasitas yang ada pada seseorang yang bisa membuat orang tersebut mampu memenuhi apa yang disyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi sehingga organisasi tersebut mampu mencapai hasil yang diharapkan. Webster.s Ninth New Collegiate Dictionary dalam Sri Lastanti (2005) dan Ana (2013: 194) mendefinisikan kompetensi adalah ketrampilan dari seorang ahli. Dimana ahli didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tingkat keterampilan tertentu atau pengetahuan yang tinggi dalam subyek tertentu yang diperoleh dari pelatihan dan pengalaman.

Kompetensi mencakup melakukan sesuatu, tidak hanya pengetahuan yang pasif. Seorang karyawan mungkin pandai, tetapi jika mereka tidak menterjemahkan kepandaiannya ke dalam perilaku di tempat kerja yang efektif, kepandaian tidak berguna. Jadi kompetensi tidak hanya mengetahui apa yang harus dilakukan (Benjamin, dkk., 2017: 21).

Menurut Spencer and Spencer (1993) Kompetensi didefinisikan sebagai Underlying characteristics of an individual which is causally related to criterion- referenced effective and or superior performance in a job or situation. Kompetensi merupakan karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya.

Eliana (2009: 49-50) dalam bukunya yang berjudul Pengembangan Sumber Daya Manusia menjelaskan bahwa terdapat 4 (empat) kondisi yang dibutuhkan organisasi, yaitu: Mission, Kompetensi, Informasi, Budaya. Misi, di mana kejelasan misi organisasi merupakan prasyarat bagi keberhasilan suatu organisasi dalam bentuk apapun. Sementara itu kompetensi menunjukkan bahwa perhatian organisasi lebih difokuskan kepada kompetensi SDM. Informasi dalam organisasi menjadi factor penting yang akan menunjang kelancaran program organisasi. Sementara itu budaya akan menjadi sebuah sistem nilai yang akan dijadikan pedoman berpikir dan berperilaku seluruh anggota organisasi dalam bekerja, sehingga ada keselarasan nilai antara anggota satu dengan yang lainnya. Dari kesemua itu, jika kita menggunakan sumber daya manusia sebagai faktor penentu tercapainya tujuan organisasi, maka kompetensi menjadi aspek yang menentukan keberhasilan organisasi.

Dalam buku Tunggul (2021: 8) Boudreau dan Ramstad (2005) berpendapat bahwa untuk mempertahankan keunggulan kompetitif, organisasi harus berhasil dalam tiga domain: keuangan, produk atau pasar, dan modal manusia (atau tenaga kerja). Siklus ekonomi di seluruh dunia cenderung menciptakan kondisi di mana memperoleh pembiayaan yang memadai sama mudahnya atau sama sulitnya bagi sebagian besar organisasi di seluruh dunia.

Dalam ekonomi global saat ini, semua organisasi dapat menjual ke pasar yang sama (misalnya, melalui Internet), dan siklus pengembangan produk sedemikian rupa sehingga perbedaan dalam inovasi produk jauh lebih kecil daripada tahun-tahun sebelumnya (seperti yang terlihat dalam kesamaan dalam smartphone di seluruh operator). Dengan demikian, ini adalah domain ketiga: membangun dan mempertahankan tenaga kerja yang lebih mampu dan lebih terlatih yang menawarkan keuntungan paling berkelanjutan yang tersedia bagi sebagian besar organisasi (Tunggul, 2021: 8).

Benjamin, dkk (2017: 19) dalam bukunya yang berjudul Pengembangan Sumber Daya Manusia: Teori, Dimensi Pengukuran dan implementasi dalam organisasi menjelaskan bahwa Pengembangan SDM berbasis kompetensi dilakukan agar dapat memberikan hasil sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi dengan standar kinerja yang telah ditetapkan. Kompetensi yang dimiliki seorang karyawan secara individual harus dapat mendukung pelaksanaan visi misi organisasi melalui kinerja strategis organisasi tersebut. Oleh karena itu kinerja individu dalam organisasi merupakan jalan dalam meningkatkan poduktivitas organisasi itu sendiri.

  • KONSEP PENGEMBANGAN KARYAWAN

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoretis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan. Pendidikan sendiri berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas lingkungan secara menyeluruh. Sedangkan latihan adalah suatu usaha peningkatan pengetahuan dan keahlian seorang karyawan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu. Menurut Jan Bella seperti yang dikutip Hasibuan (1997) menyatakan bahwa : "pendidikan dan latihan sama dengan pengembangan yaitu merupakan proses peningkatan keterampilan kerja baik teknis maupun manajerial." Pendidikan berorientasi pada teori, dilakukan dalam kelas, berlangsung lama dan biasanya menjawab why. Latihan berorientasi pada praktek dilakukan di lapangan berlangsung singkat dan biasanya menjawab how (Priyono & Marnis, 2008: 46).

Agar hasil yang dicapai dapat optimal, maka program pengembangan karyawan harus memperhatikan prinsip-prinsip belajar. Ada lima prinsip yang harus diperhatikan yaitu: partisipatif, repetisi, relevansi, dan umpan balik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun