Mohon tunggu...
Anes Berlliana
Anes Berlliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Manajemen

Nama saya Anes Berlliana Permatasari,mahasiswa manajemen universitas muhammadiyah malang, saya sangat suka memasak dan berusaha untuk dapat menjadikan hobi saya sebagai peluang keberhasilan.

Selanjutnya

Tutup

Book

Keikhlasan sebagai Puncak Keberhasilan

12 Mei 2023   11:10 Diperbarui: 12 Mei 2023   11:07 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Identitas buku

Judul                       : Menyembuhkan Luka
Penulis                   : Syahril Amaliah S
Penerbit                : Psikologi Corner, Yogyakarta
Tahun terbit        : Januari, 2022
Tebal buku           : 160
ISBN                        : 978-623-400-317-8
Harga buku          : 69.500,00
Jenis Cover           : Soft Cover
Ukuran Buku       : 13 cm x 19 cm

Buku non fiksi yang berjudul " Menyembuhkan Luka" ditulis oleh Syahril Amaliah S. Diterbitkan pada Januari tahun 2022. Buku ini membahas tentang menyembuhkan kesedihan yang berlarut dan luka batin dari pengalaman yang pahit.

   Buku  "Menyembukan Luka" juga mengajarkan untuk bertahan dan menikmati hidup sesuai kenyamanan diri sendiri, jangan terlalu fokus mendengarkan orang lain sehingga melupakan kebahagiaan diri sendiri. Hal penting juga disampaikan oleh penulis agar pembaca dapat memahami jati diri dan mengenali diri sendiri.

   Buku ini menceritakan tentang proses kehidupan yang berawal dari titik terendah hingga berada dititik keberhasilan yaitu ikhlas. Titik terendah akan bermula saat memasuki fase awal dewasa. Penulis mengatakan saat difase ini masih belum dapat beradaptasi dengan keadaan dan merasa bingung untuk memilih alur kehidupan. Ketika masih anak-anak rasanya ingin cepat dewasa. Namun, setelah dewasa tersadar bahwa masa anak-anak adalah masa yang lebih menyenangkan dan masa penuh warna. Kenangan yang membahagiakan terkadang membuat orang dewasa ingin kembali lagi kemasa kecil. Merindukan momen-momen tersebut, ketika mengahadapi persoalan-persoalan yang rumit.

    Pada bagian awal pembaca sudah disuguhi dengan permasalahan yang sering terjadi dalam kehidupan yaitu hidup bukanlah sebuah ajang perlombaan. Hidup bukan untuk saling mendahului. Kegagalan pasti terjadi dalam kehidupan. Munculnya perasaan tidak percaya diri dengan kemampuan dalam diri dan merasakan kegagalan bukanlah hal yang fatal. Namun, kegagalan adalah hal yang wajar yang bisa menjadi pengalaman hidup.

    Penulis memberikan fakta yang sering terjadi didalam kehidupan seperti perbanding hidup dengan orang lain. Setiap manusia memiliki puncak keberhasilan yang berbeda. Tidak ada kata terlambat hanya saja kamu masih berada di belakang.

    Dalam kehidupan seseorang pasti ada rasa ingin menyerah maupun rasa putus asa. Sering kali merasa lelahdengan persoalan yang membelenggu, bahkan merasa semesta tidak lagi berpihak. Namun, semesta sengaja membenturmu karena ingin melihat kamu lebih kuat untuk meraih mimpi yang bergitu hebat.

    Buku ini memberikan pandangan yang  menarik untuk pembaca bahwa saat berada dititik terendah, manusia selalu pintar menyembunyikan rasa kecewanya agar tidak ingin dilihat orang lain, meskipun harus menyiksa diri sendiri. Penulis meyakinkan pembaca bahwa Tuhan mempunyai cara unik untuk kehidupan manusia yang istimewa. Takdir yang disiapkan Tuhan adalah jalan yang terbaik untuk kehidupan kedepannya.  

     Penulis memberi pesan untuk para pembaca bahwa sesekali butuh untuk menangis jika merasa lelah. Setiap manusia memiliki titik maksimum. Tidak bisa memungkiri jika tubuh dan batin ini membutuhkan istirahat. Memanfaatkan lelah untuk mengintrospeksi diri.Manusia hanya bisa berusaha dan meminta doa kepada Sang Pencipta.    

     Buku "Menyembuhkan Luka" memberitahu pembaca bahwa semua pasti memiliki kesempatan yang sama. Kadang datang tidak terduga dengan cara yang unik. Entah itu menyakitkan ataupun membahagiakan. Bahagia dan sedih merupakan takdir yang menjadi penguat dalam diri. Sebagai manusia selalu ingat bahwa senjata yang paling tepat sasaran adalah doa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun