Mohon tunggu...
Neng Winda Asih
Neng Winda Asih Mohon Tunggu... -

Mantra meraih Cita - Cita :\r\n" Manjadda Wajada (Siapa yang bersungguh - sungguh, maka akan berhasilah dia)"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Celoteh Diakhir Kebersamaan

3 Mei 2015   12:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:26 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam puing - puing dedaunan

Tersimpan berbagai kenangan

Yang kini terbang kedalam lamunan

Terbawa derasnya berbagai harapan

Yang dicita - citakan oleh semua insan - insan..

Kebersamaan yang kita lalui


Dalam mencapai segala mimpi

Meraih berbagai prestasi

Menjungjung harkat martabat manusiawi

Kini harus berakhir dalam satu hari

Dalam resepsi pelepasan siswa - siswi

Sekian lama tinggal dibukit suka

Kini harus berakhir dengan linangan air mata

Indahnya saat bersama

Kini hanya akan menjadi kenangan semata

Yang tak akan pernah dilupa



Langit biru bergantikan kelabu

Seolah - olah tau pilunya hatiku

Dedaunan bagai tertunduk lesu

Melihat kami saling membisu

Menahan berbagai rasa didalam kalbu

Yang bergejolak tiada menentu

Merasuk relung batinku

Derasnya nadi berdenyut - denyut

Bagai dijemput malaikat maut

Yang datang tiada bersahut

Sehingga membuat perasaanku kalut

Bagai diterpa angin ribut

Sehingga segalanya tiada terurut

Rasa sedih yang menghimpit

Membuatku tak kuasa untuk bangkit

Menahan rasa sakit yang kian membelit

Menjadikannya bagai sembelit

Hingga akhirnya ingin menjerit

Kini hatiku tergores kesedihaan

Ketika harus terucap salam perpisahan

Dalam berakhirnya sebuah kebersaman

Yang tak ingin aku tinggalkan

Apa lagi aku lupakan

karena semuanya sangat berkesan

Walau air mataku berlinang

Ku coba untuk tetap tenang

Berusaha untuk tak bimbang

Atau hanyut terbawa gelombang

Dalam menghadapi jarak yang membentang

Yang akhirnya hanya akan dikenang

Saat - saat langkah terayun

Semuanya telah tersusun

Harus berakhir dalam 3 tahun

Namun kenangannya tak akan habis bagai sabun

Akan selalu tersimpan rapih dalam ubun - ubun

Kecuali datangnya masa pikun

Andai kata MATAHARI tiada

Kehidupan tidak akan pernah terlaksana

Dunia akan gelap gulita

Tanpa terlihatnya berbagai warna

Yang indah dan mempesona

Penghias gemerlap dunia dikala duka

Disaat titik kejenuhan yang menghmpiri

Terlihat setitik cahaya yang kami cari

Yang telah banyak diberi

Dari Guru - Guru yang kami CINTAI

Yang tak bisa kami beli

Apa lagi kami ganti

Wahai Guru. . .

Engkau sinari jalan - jalan buntu

Dengan seberkas lentera ilmumu

Tanpa pernah engkau jemu

Meski kami tak mendengarkanmu

Dalam segala nasihatmu

Engkau selalu sabar

Menghadapi sikap kami yang kurang ngajar

Dalam mendidik murid agar pintar

Agar jalan hidupnya menjadi benar

Tiada kata yang pantas kami ucapkan

Selain memohon ampunan

Dari segala kesalahan

Yang telah kami lakukan

Seperti tak mau mendengarkan perkataan

Atau melanggar berbagai aturan

Terimakasih Guruku

Atas segala jasa - jasamu

Yang menjadikan hidup kami bermutu

Tanpa adanya lagi seberkas debu

Yang menghalangi setiap jalanku

Dalam menggapai segala cita - citaku

Sahabat sahabatku yang ku sayangi. . .

Ribuan jalan telah kita lewati

Berbagai rintangan telah kita lalui

Penuh wewangian bunga maupun bertabur duri

Penuh suka maupun duka dihati

Saat perpisahan harus menyapa

Ku tak ingin kau teteskan air mata

Apa lagi kau kecewa

Karena tak bisa lagi bersama

Namun kita telah tahu

Kita tak selamanya bersatu

Menempuh jalan hidup yang bertabur debu

Bertabur dedaunan yang tak pernah tersapu

Meski telah berganti waktu

Semua bukanlah sekedar kenangan

Semua bukanlah sekedar renungan

Saat kita dalam kebersamaan

Dalam suka maupun pengorbanan

Menjadi kekuatan dalam menempuh masa depan

Teman. . .

Sekian lama kita bersama

Membangun sebuah ikatan saudara

Kini telah tiba waktunya tuk ucapkan selamat jalan

Selamat tinggal teman

Inilah akhir dari sebuah perjumpaan

Janganlah engkau teteskan linangan

Ataupun kekesalan

Didalam hati atau fikiran

Guru - Guruku. . .

Jasamu akan ku ingat selalu

Tak akan lekang oleh waktu

Meski kebersamaan harus berlalu

Kau tetap ada didalam hatiku

Mungkin perpisahan

Sebuah akhir yang tak bisa dihentikan

Kebersamaan juga hanya dongeng kehidupan

Berbagai canda, duka, dan cerita

Derai tawa usikan manja

Hanya sebuah pengobat dikala duka

Semua hanya akan kekal dalam sanubari

Didalam mahligai hati

Selamat jalan para pemimpi... :) :)



HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun