Mohon tunggu...
Andi Udique
Andi Udique Mohon Tunggu... Perawat - Rakyat Biasa

Saya hanya ingin menjadi warga negara yang baik dan benar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dua Gelas Kopi dan Konspirasi Yahudi

19 Juni 2020   23:34 Diperbarui: 20 Juni 2020   01:01 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tadi kata abang gelombang elektromagnetik bisa menghancurkan kita. Bagaimana bisa, bang?" tanya Baidi penasaran. Ia agak takut juga. Soalnya ia sering menelpon tunangannya sampai berjam-jam.

"Itulah masalahnya, gelombang elektromagnetik itu bisa menembus kepala, menembus otak, sebelum sampai ke HPmu itu."

"Tapi saya sudah lama menggunakan HP, bang. Kepala dan otak saya tetap utuh."

"Baidi...Baidi...gelombang elektromagnetik itu tidak serta merta menghancurkan otak kita. Amerika atau China juga tidak mau kita mati. Mereka ingin kita hidup, tapi menjadi budak mereka. Gelombang elektromagnetik itu sangat halus. Ia akan menghancurkan sel otak kita secara perlahan. Lama kelamaan otak kita akan mengalami kerusakan, lalu kita menjadi bodoh. Nah, di saat itulah musuh-musuh kita dari  luar negeri akan memperbudak kita. Kita akan dihipnotis, sehingga kita menurut saja apa keinginan mereka. Kita akan dipaksa membeli produk mereka."

"Oh...begitu rupanya," Baidi manggut-manggut. Ia memang kagum dengan pengetahuan Parno. Usia Parno sudah tiga puluh tahun, tiga tahun lebih tua darinya. Rumah mereka tidak berjauhan. Parno adalah anak orang terpandang di kampungnya. Ia sempat kuliah di ibukota provinsi, tapi entah mengapa ia tidak menyelesaikan kuliahnya. Padahal orang tuanya adalah orang berada.

"Amerika dan China itu bekerjasama untuk menghancurkan kita. Mereka sudah menguasai otak kita. Mereka sudah berhasil menghipnotis kita dengan gelombang elektromagnetik itu. Mereka sudah berhasil menjadikan kita budak, karena itu kita membeli produk mereka, Coba kamu lihat, hampir semua orang Indonesia menggunakan HP buatan Amerika dan China." kata Parno dengan nada geram. Ia seperti menghempaskan punggungnya ke sandaran kursi.

"Tapi kalau melihat berita di televisi, Amerika dan China itu kan sekarang sedang perang dagang, bang," Baidi mencoba menyanggah.

"Itu yang kamu dengar dari televisi nasional."

"Tapi koran besar dan media online nasional juga memberitakannya, bang."

"Dengar sini, Baidi..."kata parno sambil duduk agak menunduk ke arah Baidi,"Televisi nasional, koran besar, dan media online nasional itu juga merupakan bagian dari Amerika dan China. Makanya saya tidak percaya dengan mereka. Coba kamu buka Youtube atau situs-situs lain di internet, di sana kamu akan melihat berita-berita tentang kerjasama konspirasi mereka. Amerika itu dikuasai Yahudi. Mereka bekerjasama dengan China untuk menghancurkan kita."

Parno kembali bersandar. Tangannya menyisir rambutnya yang tergerai sampai ke bahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun