Mohon tunggu...
Andi Udique
Andi Udique Mohon Tunggu... Perawat - Rakyat Biasa

Saya hanya ingin menjadi warga negara yang baik dan benar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dua Gelas Kopi dan Konspirasi Yahudi

19 Juni 2020   23:34 Diperbarui: 20 Juni 2020   01:01 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu punya Fesbuk, kan?" tanya Parno setelah tangannya selesai menyisir rambutnya.

"Iya, bang," jawab Baidi

"Kamu tahu siapa bos Fesbuk?"

Baidi menggeleng.

"Bos Fesbuk itu seorang Yahudi berkebangsaan Amerika bernama Merek Sukarbeg. Istrinya adalah orang China warga negara Amerika. Bukan karena kebetulan dia memperistri orang China itu, itu sudah direncanakan oleh Israel, Amerika dan China. Dia sekarang menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Dia tidak hanya memiliki Fesbuk, tapi juga Instagram dan Whatsapp atau biasa kita sebut WA. Kekayaannya itu berasal dari iklan di Fesbuk dan menjual data pribadi kita di WA dan Instagram kepada intelijen Amerika dan China. Sebagian kekayaannya itu digunakan untuk membeli senjata untuk memerangi orang Palestina dan negara Islam lainnya. Jadi jika kamu sering membuka Fesbuk atau WA, itu sama saja dengan kamu membantu Israel, Amerika, dan China untuk menghancurkan kita dan agama kita. Itu semua sudah diatur oleh orang Yahudi."

Baidi hanya terdiam mendengar penjelasan Parno. Parno juga terdiam setelah memberikan penjelasan panjang lebar kepada Baidi.

"Jadi solusinya bagaimana, bang? Haruskah kita membuang HP kita?" tanya Baidi.

Parno lama terdiam. Itu adalah pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab. Baidi juga terdiam menunggu jawaban Parno.

Di tengah keterdiaman itu terdengar denting dari HP Baidi yang sejak tadi tergeletak di atas meja. Baidi mengambil HPnya, membaca sesuatu lalu tersenyum sendiri.

"Kamu membuka WA, kan?" tanya Parno.

"Kok abang tahu?" Baidi malah balik bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun