Mohon tunggu...
Andry Wibowo
Andry Wibowo Mohon Tunggu... Polisi - Salus populi suprema lex esto

Bergotong Royong Membangun Negeri

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pemolisian Kerumunan (Crowd Policing) pada Era Politik Pengerahan Massa

11 Oktober 2020   11:29 Diperbarui: 11 Oktober 2020   11:37 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Namun hal pokok dan yang utama adalah bagaimana menjalankan upaya membumikan demokrasi secara tepat dalam batasan konstitusi dan regulasi yang sudah disepakati bersama. 

Sehingga sistem demokrasi yang dipilih saat ini adalah sebuah pilihan jalan yang benar untuk Indonesia. Sistem yang menjamin ruang kebebasan untuk cita cita bersama, terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur.

Sudah selayaknya, seluruh komponen anak bangsa baik buruh, adik-adik mahasiswa, pemuda, menjaga agar ruang demokrasi ini tetap terbuka. Jangan biarkan ruang kebebasan ini dibajak oleh segelintir kelompok yang ingin memanfaatkan dan memaksakan syahwat politiknya, yang justru akan merugikan kepentingan nasional dan cita cita kemerdekaan 1945.

Demokrasi membutuhkan saling mendengar, berpikir tentang orang lain (think the other), menjunjung tinggi kemanusiaan, beradab serta bermartabat dalam bertindak. 

Kita tidak menginginkan perbedaan sikap dan cara pandang terhadap sebuah gagasan maupun persoalan berujung dengan pengerahan massa yang berdampak pada pengerahan pasukan pengamanan disisi lainnya. Situasi yang justru akan melahirkan rasa tidak aman dengan biaya mahal yang sejatinya jauh dari nilai nilai demokrasi itu sendiri.

Demokrasi semestinya dibangun dengan mengedepankan dialektika gagasan dan nilai konstruktif dalam sikap batin yang matang. Bukan seperti yang terjadi saat ini, demokrasi baru sebatas dipahami sebagai ajang adu kuat jumlah massa yang justru rawan menimbulkan konflik baik secara horizontal dan vertikal.

Demokrasi adalah instrumen damai untuk mengelola negara dan masyarakat yang mengedepankan kompetensi dan kapasitas akal budi yang baik. Bukan sebaliknya, demokrasi dijadikan kuda troya untuk kepentingan kekuasaan yang menghalalkan segala cara. 

Sehinggga dari waktu ke waktu energi kita sebagai sebuah bangsa habis dikuras hanya untuk mengurusi pengerahan massa (mass mobilization) yang datang berjilid jilid dan mengabaikan kepentingan bersama yang lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun