Lagi pula penggunaan sumber daya internal adalah metode pengelolaan aset, karena hasil usaha dapat diraih dari aset sendiri. Singkatnya, operasional GoTo dapat dilakukan dengan efektif dan efisien dari sisi alokasi biaya.
Tantangan
Tantangan sudah pasti ada. Isu klasik dari proses merger adalah potensi timbulnya konflik internal. Peleburan dua perusahaan berbeda gaya dan budaya organisasi menjadi satu perlu proses reorganisasi. Struktur organisasi di setiap lini harus dikaji lagi, semua ditata ulang.
Jika hal ini tidak selesai dilakukan, dampak buruk yang terjadi sekaligus sebagai penghambat kemajuan perusahaan adalah masalah ego sektoral. Orang-orang bawaan dari setiap kubu sebelum merger masih berada dalam perspektif lama.
Pembenahan organisasi melalui rancangan visi dan misi yang baru serta implementasi budaya organisasi terkini adalah pekerjaan penting bagi manajemen GoTo kelak. Percuma modal dan jaringan mumpuni jika komunikasi dan cara kerja internal organisasi semrawut.
Tantangan yang muncul dari ekstenal juga harus diwaspadai, kekuatan Shopee, Grab dan grup usaha lain eksistensinya juga wajib dipantau. Shopee juga sudah memiliki lembaga keuangan, yaitu Sea Bank.
Lalu apa jadinya seandainya mereka juga melakukan proses serupa, yaitu merger?
Sudah tentu kehadiran konglomerasi teknologi lainnya menjadikan persaingan di sektor ini semakin sengit.
Dampak bagi Perekonomian dan UMKM
Kehadiran Gojek dan Tokopedia pada awalnya adalah mengakomodasi kepentingan pelaku usaha level mikro, kecil dan menengah dalam platform mereka. Pelaku UMKM disediakan sarana jaringan mempermudah kegiatan usaha.
Konteks poin ini berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi pelaku usaha yang belum bisa memasarkan jasa dan produknya melalui sarana teknologi milik sendiri. Platform jaringan dari Gojek dan Tokopedia adalah solusi.