Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Gojek-Tokopedia, Kisah Perkawinan Dua Raksasa

18 April 2021   14:31 Diperbarui: 20 April 2021   08:28 3288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Merger Gojek dan Tokopedia (kr-asia.com)

Ilustrasi: Gojek berkembang pesat dan beroperasi di kawasan ASEAN (updetails.com)
Ilustrasi: Gojek berkembang pesat dan beroperasi di kawasan ASEAN (updetails.com)
Sementara Tokopedia beroperasi mulai tahun 2009 dan merupakan perusahaan pemilik jaringan e-commerce terbesar di Indonesia. Tidak kalah dari Gojek, nilai valuasinya mencapai US$ 7 Miliar. Tokopedia dikenal sebagai kiblat pelaku bisnis e-commerce di Indonesia.

 Dan Tokopedia menjadi situs e-commerce yang paling banyak diakses di Indonesia pada tahun 2021, prestasi ini tentunya sangat luar biasa. Membuktikan kiprah Tokopedia sebagai perusahaan teknologi papan atas dengan pangsa pasar besar.

Ilustrasi: Akses aplikasi e-commerce Tokopedia tertinggi di Indonesia (in-baidu.com)
Ilustrasi: Akses aplikasi e-commerce Tokopedia tertinggi di Indonesia (in-baidu.com)
Gojek dan Tokopedia tumbuh pesat, namun bukan berarti menghadapi bisnis tanpa pesaing sepadan. Grab merupakan lawan tanding bagi Gojek, lalu Shopee adalah pesaing yang membayangi Tokopedia. Belum lagi pesaing lain yang siap mengusik pangsa pasar di bidang transportasi online dan e-commerce.

Kehadiran pesaing kuat, dinamika dan ketatnya iklim industri, membuat Gojek dan Tokopedia harus merumuskan bagaimana strategi tepat mempertahankan posisinya.

Sebagai perusahaan teknologi raksasa, sudah pasti mereka tidak ingin tersisih. Guna memperkuat sarana dan pendukung lainnya, merger menjadi pilihan.

Analisis Merger Dua Raksasa Perusahaan Teknologi

Sebelumnya, Gojek sempat didorong supaya melebur dengan Grab, tetapi hal itu malah tidak jadi direalisasikan. Model bisnis Gojek dan Grab mirip, pangsa pasar dan jaringan operasional keduanya juga besar.

Jika keduanya melebur, memang gabungan kedua perusahaan ini akan sangat kuat, namun dikhawatirkan memicu ketimpangan persaingan usaha di sektor industri tersebut.

Penguasaan pasar terlalu dominan oleh satu pihak dapat menimbulkan monopoli. Hal ini yang ditentang oleh banyak kalangan sekaligus menjadi keresahan bagi pelaku dunia usaha, khususnya di semesta perusahaan teknologi penyedia jasa angkutan dan layanan pengiriman barang.

Ilustrasi: Logo Tokopedia dan Gojek (kr-asia.com)
Ilustrasi: Logo Tokopedia dan Gojek (kr-asia.com)
Lalu skenario merger Gojek dan Tokopedia, disebut-sebut tidak akan menjadi monopoli karena fokus bisnis keduanya berlainan. Layanan transportasi dan pengiriman barang jelas berbeda dengan e-commerce, yang menjadi kesamaan baik Gojek dan Tokopedia adalah perusahaan berbasis teknologi. Bisnis mereka dijalankan mengandalkan aspek teknologi.

Kesamaan nasib lainnya sudah disinggung menghadapi pesaing dan persaingan ketat, maka jika Gojek dan Tokopedia mengonsolidasikan kekuatan berikut sumber daya menjadi satu menghadapi kompetisi di ranah bisnis teknologi, mereka memilki kekuatan sangat besar. Menurut kabar beredar hasil merger keduanya akan memakai nama GoTo.

Modal

Gojek dan Tokopedia sebenarnya sudah mendapatkan suntikan dan besar dari para investor. Gemerlap perusahaan start up menarik minat para pemilik dana menaksir perusahaan semacam ini, dengan harapan menghasilkan keuntungan melimpah, walaupun pada kenyataannya banyak juga start up yang meredup pamornya (baca juga: Startup Disayang dan Bakar Uang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun