Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Gojek-Tokopedia, Kisah Perkawinan Dua Raksasa

18 April 2021   14:31 Diperbarui: 20 April 2021   08:28 3288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Merger Gojek dan Tokopedia (kr-asia.com)

Merger kedua raksasa ini sebagai GoTo, otomatis menambah kepemilikan modal semakin besar, sehingga lebih leluasa melangkah untuk menata organisasi dan strategi bisnis.

Pasca-merger, GoTo kabarnya bakal melakukan Initial Public Offering (IPO), tak tanggung-tanggung IPO dilakukan selain di Indonesia juga rencananya dirilis di bursa Amerika Serikat.

Ilustrasi: Merger Gojek dan Tokopedia bernilai besar (kr-asia.com)
Ilustrasi: Merger Gojek dan Tokopedia bernilai besar (kr-asia.com)
Nilai valuasi GoTo ditaksir sejumlah US$ 16 Miliar. Dengan adanya modal lebih besar, posisi GoTo akan semakin mudah menggaet investor dengan daya tawar yang lebih seimbang, karena investor akan memandang GoTo dalam wujud perusahaan berkapasitas raksasa.

Tekanan transaksi tawar menawar terkait penyusunan organisasi dan penentuan model bisnis akan lebih merata jika GoTo dan para investornya sama-sama memegang modal sepadan. Tidak ada lagi pihak yang dianggap tertekan dan memaksakan kehendak.

Infrastruktur dan Jaringan Operasional

Gojek memiliki sekitar 2 juta mitra pengemudi berikut 900 ribu pebisnis level UMKM yang bergabung dalam jaringan operasionalnya. Lantas Tokopedia, bermodalkan 9,9 juta anggota pedagang sebagai pengguna yang memanfaatkan jaringan marketplace Tokopedia.

Jaringan operasional antara Gojek dan Tokopedia sudah sedemikian luas, kini seluruhnya akan diintegrasikan bersamaan ke satu platform. Ditambah lagi konsolidasi dari penggunanaan uang elektronik Gopay berikut saldo dana para pengguna aplikasi Tokopedia.

Ilustrasi: Kepemilkan saham Bank Jago oleh Gojek (id.techinasia.com)
Ilustrasi: Kepemilkan saham Bank Jago oleh Gojek (id.techinasia.com)
Jangan dilupakan juga kepemilikan 22% saham Bank Jago oleh Gojek, artinya hasil merger ini nantinya menjelma sebagai sebuah konglomerasi baru. Jaringan transportasi, jasa pengantaran, perdagangan ditambah lagi dukungan lembaga keuangan! Jaringan operasional yang sangat luas. (Baca juga: Analisis Potensi Gojek Memiliki GoBank.)

GoTo akan terdiri dari beberapa lini usaha berkapasitas besar, lini usaha perdagangan akan menggunakan jasa pengantaran dari armada operasional para mitra GoTo, kemudian transaksi pembayaran melalui sarana Bank Jago, kolaborasi antarlini usaha ini sangat fantastis, dan semuanya berlandaskan teknologi.

Inilah wujud perusahaan teknologi Indonesia yang beroperasi lintas sektoral. Gambaran nyata konsep konglomerasi berlandaskan teknologi hadir bersama jajaran konglomerasi tradisional lain yang sudah lebih dahulu eksis di Indonesia.

Efisiensi dan Efektif

Penggabungan kedua organisasi untuk mencapai satu kepentingan bersama memiliki keunggulan lain yaitu efisiensi. Kedua belah pihak masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan, setelah bergabung setiap titik lemah dan titik kekuatan dapat saling ditutupi dan menghasilkan kekuatan baru.

Memaksimalkan kekuatan internal dalam menjalankan roda usaha merupakan modal penting, karena beban biaya operasional bisa lebih diperkecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun