Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Selera Nusantara dalam Secangkir Kopi

7 Maret 2021   12:25 Diperbarui: 7 Maret 2021   13:06 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Biji kopi pilihan (medcom.id)

Mungkin tanpa kita sadari ketika  mendengar alunan merdu nan menawan nada musik keroncong sesungguhnya kita tengah menikmati hasil akulturasi antara budaya seni Portugal dan Indonesia. Jadi asal muasal musik keroncong bukan hasil kreasi orang Indonesia, melainkan dari para pelaut Portugal yang terpaksa hidup di Batavia pada abad ke-16.

Perlahan namun pasti musik keroncong menyatu dengan seni budaya Indonesia, seolah menjadi salah satu identitas seni musik nasional, akan tetapi tidak ada alasan menyangkal bahwa perpaduan budaya di bidang musik ini memperkaya warna kemajemukan di tanah Indonesia.

Manusia pada hakikatnya beragam, majemuk. Secara hakiki kodrat manusia antar satu dengan lainnya berbeda, maka interaksi sesama manusia dalam kehidupan keseharian senantiasa didasari nilai-nilai toleransi. Saling menghormati dan menerima satu sama lain.

Sudah terbukti banyak hal yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari ternyata sejarahnya justru berasal dari budaya asing. Termasuk urusan minum kopi! Indonesia merupakan negara yang memiliki varietas dan kualitas kopi terbaik di dunia. Namun mengacu kepada sejarah, kebiasaan minum kopi dan budidaya kopi di tanah air terbentuk dari pengaruh Belanda di zaman kolonial.

Adalah para meener dari tanah Belanda yang membawa biji kopi ke Nusantara untuk dibudidayakan, sementara golongan pertama penikmat kopi di tanah air tercinta ya orang-orang Belanda yang sudah mengenal lebih dahulu kenikmatan kopi sejak di benua Eropa.

Kawasan Indonesia laksana tanah surga, terhampar lahan perkebunan subur, ternyata ketika biji kopi dijadikan sebagai komoditas perkebunan, pengaruh iklim dan tekstur tanah semakin memperkaya rasa serta aroma kopi. Unik, karena biji kopi dari setiap daerah seakan memiliki cita rasa khas tersendiri baik aroma dan rasa.

Indonesia Surganya Kopi

Bagi banyak orang, makanan khas daerah bisa jadi merupakan tujuan utama untuk dicicipi jika ada kesempatan berkunjung ke suatu tempat. Bagi saya urusan makanan bukanlah poin prioritas, setiap kali berkunjung ke suatu daerah saya akan menggali informasi mengenai keberadaan produk kopi asli dari tempat tersebut.

Demikian pula jika ada kerabat yang berpergian ke suatu tempat, maka saya akan meminta kopi lokal sebagai oleh-oleh, walaupun urusan ini ada kalanya saya harus sampai setengah memaksa, tapi ya apa boleh buat, demi kenikmatan menenggak kafein segala daya cara dicoba.

Ilustrasi: Biji kopi pilihan (medcom.id)
Ilustrasi: Biji kopi pilihan (medcom.id)
Sebagai penganut fanatik aliran penikmat kopi hitam tanpa gula, saya senantiasa mencoba menikmati sensasi rasa dan aroma dari setiap produk kopi lokal yang saya dapatkan. Memang setiap kopi dari daerah berbeda seakan memiliki identitasnya masing-masing ketika sudah tercecap di lidah, Indonesia sungguh kaya akan kopi.

Alasan mengapa kopi hitam tanpa gula sebagai pilihan adalah karena kopi yang dinikmati lebih terasa, tidak menjadi abstrak akibat campuran bahan lainnya. Biji kopi berkualitas tinggi akan memberikan ragam rasa bergantung pada asal daerah, iklim, tanah, cara penyimpanan serta proses pengolahannya. Cita rasa seperti buah-buahan, bunga, karamel atau bahkan sensasi fermentasi anggur dapat dinikmati melalui secangkir kopi hitam. Luar biasa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun