Sikap spekulasi mencari keuntungan juga sebaiknya dihindari, tidak membeli atau menjual komoditas secara berlebihan. Â Panic buying maupun panic selling hanya memperburuk situasi, masyarakat akan panik dan cenderung bertindak tidak logis.
Jika memiliki dana cukup dan berminat membantu kondisi keuangan negara melalui investasi, membeli Surat Berharga Negara  sebuah pilihan tepat  saat pasar saham, reksa dana dan obligasi korporasi terombang-ambing, Surat Berharga Negara  lebih aman karena dijamin langsung oleh negara.
Jaga Stabilitas Sistem Keuangan Melalui Kearifan Lokal Ekonomi Masyarakat
Indonesia memiliki nilai-nilai luhur  dalam bentuk kearifan lokal yang melekat pada setiap kelompok maupun individu masyarakatnya. Gotong royong adalah  wujud kearifan lokal yang dapat menjadi fondasi dalam menyikapi kondisi kelesuan ekonomi masyarakat akibat COVID-19.
Hingga 11 April 2020 data dari Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan menunjukan  2,8 juta pekerja terkena PHK dan dirumahkan. Berbagai sektor usaha mengalami penurunan drastis, dari sektor pariwisata saja, sudah tercatat lebih dari 1000 hotel dan 6800 restoran ditutup. Belum lagi bidang usaha lainnya.
Ancaman nyata bagi keberlangsungan ekonomi dan sistem keuangan nasional. Namun, disaat seperti inilah bangsa Indonesia dapat merasakan kembali momen bersatunya setiap elemen masyarakat untuk saling membantu satu sama lain.
Memberdayakan masyarakat yang kehilangan penghasilan karena terdampak COVID-19, merupakan salah satu upaya agar makroprudensial aman terjaga. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui program di lingkungan masyarakat seperti mengadakan program padat karya untuk menyemprot disinfektan, mengaktifkan penjagaan lingkungan saat PSBB. Tenaga masyarakat sekitar dapat diakomodasi dan diberikan insentif dari tugasnya tersebut.
Masker diproses oleh para warga sendiri untuk dibagikan. Sedangkan program dapur umum didirikan untuk menyalurkan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.
Program Rukun Warga 06 tersebut melibatkan para pelaku usaha kecil di sekitarnya, bahan baku masker dibeli dari toko milik warga, sedangkan bahan makanan diperoleh dari warung-warung kecil yang kemudian didistribusikan oleh masyarakat di sekitarnya.