Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ada Manfaat di Balik Persaingan Bisnis

8 Maret 2020   18:02 Diperbarui: 9 Maret 2020   05:47 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: transformyourpower.com

Ilustrasi: mix.co.id
Ilustrasi: mix.co.id
Persaingan akan melahirkan suatu standar tertentu, jika ada pemain baru di industri tersebut, maka harus menguasai ukuran minimal dari standar yang telah ada agar mendapatkan perhatian konsumen. Produk yang tidak sesuai kriteria akan ditinggalkan konsumen, akibatnya adalah penuruan kuantitas penjualan dan keuntungan bagi produsen.

Pada industri peralatan olahraga, persaingan antara Adidas dan Nike merupakan contoh nyata. Produk dari kedua produsen tersebut menjadi tolok ukur bagaimana suatu peralatan olahraga memiliki nilai jual serta menawarkan kualitas terbaik bagi penggunanya.

Berkat adanya kualitas produk dan berbagai strategi promosi, biasanya merek dari produsen memiliki konsumen setia. Kemudian para produsen itu berupaya merayu para konsumen loyal kompetitornya beralih menggunakan produk yang dibuatnya.

Ilustrasi: ilovemanchester.com
Ilustrasi: ilovemanchester.com
Manchester United pernah menggunakan apparel Nike sebelum diambilalih Adidas pada musim 2015/2016 dengan kontrak Rp 14,9 Trilyun. Hal serupa dilakukan Adidas terhadap Juventus. Dari kasus ini, sangat masuk akal jika para pendukung baik Manchester United yang semula loyal menggunakan produk Nike lantas beralih kepada produk Adidas.

Kolaborasi Dengan Kompetitor

Persaingan tidak selalu berwujud konfrontasi langsung, demi kepentingan bisnis yang berorientasi keuntungan  kolaborasi dengan kompetitor bukan hal aneh. General Motors sebagai pabrikan mobil dari Amerika Serikat merakit mobil bersama Toyota dari Jepang. 

Siemens dari Jerman berkongsi bersama Philips asal Belanda dalam pengembangan semikonduktor. Contoh lainnya adalah Motorola menggunakan rantai distribusi Toshiba untuk menembus pasar semikonduktor di Jepang.

Simbiosis mutualisme antar kompetitor kerap terjadi karena mereka memiliki kesepakatan untuk saling memanfaatkan keunggulan agar dapat meminimalisi kekurangan. 

Kolaborasi ini sudah pasti harus menguntungkan, dari kerja sama ini setiap pihak bisa saling mengamati kemudian mempelajari guna meningkatkan produktivitas.

Ilustrasi: womenonbusiness.com
Ilustrasi: womenonbusiness.com
Suatu kolaborasi mungkin tidak akan berlangsung langgeng. Perseteruan akan kembali terjadi sesuai tujuan telah tercapai. Hanya saja selama kondisi masih harmonis sebisa mungkin lakukan identifikasi terhadap keunggulan sumber daya kompetitor.

Analisis kemampuan kompetitor terkait penguasaan pangsa pasar,  teknologi, rantai distribusi, kemudian perhatikan kelemahan mereka. Hal-hal tersebut dapat dijadikan sebagai perbandingan serta materi riset dan pengembangan, selanjutnya buat langkah tindak lanjut perihal yang dapat diimplementasikan guna memperkuat kemampuan internal untuk kembali bersaing dan merebut pangsa pasar lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun