Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

"Breaking The Fourth Wall"

13 Januari 2018   16:05 Diperbarui: 13 Januari 2018   16:08 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: catherinebruns.com

Analogi tersebut sangat menarik dan sesungguhnya merupakan sindiran bagi para pihak yang katanya profesional namun memiliki sikap dan pola pikir kekubuan. Idealnya apa yang dilakukan dan yang dikerjakan secara profesional tujuannya adalah untuk kemajuan organisasi. 

Jika masih berpikir secara keberpihakan, lebih baik hengkang dan mendirikan bendera sendiri, sekalian saja para pengikutnya diajak pula. 

Bersaing secara sehat demi prestasi merupakan hal yang wajar, tetapi jika persaingan hanya mengakibatkan melempemnya kinerja organisasi, hal tersebut bagi saya adalah tindakan bodoh, karena dengan buruknya kinerja organisasi berarti juga mendeskripsikan buruknya kinerja stakeholder. Lantas apa yang mau dibanggakan? Paling hanya menggembar-gemborkan masa lalu, rasanya sudah kadaluarsa.

Merobohkan dinding ke empat sekaligus menembus batas yang selama ini menjadi sekat pemisah, kemudian berinteraksi dengan unit lain menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik. 

Merancang rencana bisnis yang terintegrasi dengan tolok ukur yang juga searah disertai pula dengan visi misi yang sama. Berbeda pandangan dalam organisasi merupakan hal yang lumrah, tetapi hal perlu diingat, tujuan utama yang menjadi sasaran adalah kepentingan organisasi. 

Ketika komunikasi dan koordinasi terjalin dengan arah yang jelas, semuanya mengalir dan kompak, terciptanyalah yang dinamakan dengan sinergi (dalam bahasa Inggris disebut synergy, saya suka menyebutnya dengan kepanjangan synchronize energy).

Sinergi merupakan komponen utama untuk terciptanya budaya organisasi yang baik, yang kompak  dan yang dapat menjadi landasan bagi semua pihak di organisasi tersebut. 

Namun untuk menembus dan merobohkan dinding ke empat pada awalnya pasti sulit, karena ini memang mengubah perilaku. Jika ada opini yang mengatakan bahwa guna merombak budaya organisasi membutuhkan role model dari para pemimpinnya, itu saya rasa betul juga, tetapi jika kita hanya menunggu dan ternyata yang diharapkan menjadi role model itu tidak kunjung memberikan teladan, saya rasa tidak betul juga. 

Sebaiknya upaya merobohkan dinding ke empat itu dimulai dari diri kita sendiri. Menjadi seorang profesional dan memberikan kontribusi yang baik antar unit serta antar individu, setidaknya membantu dalam ruang lingkup tugas dan tanggung jawab. 

Tidak perlu banyak berkoar soal kompetensi diri sendiri apalagi menjatuhkan pihak lain, lakukan yang terbaik, jadi rekan yang berguna, saya rasa itu adalah langkah yang cukup membantu.

Dalam permainan sepakbola, untuk mencapai kemenangan diperlukan kerjasama tim yang baik, tetapi untuk mendatangkan kekalahan cukup disebabkan oleh kesalahan dari salah satu pemain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun