WIKA Beton telah membuktikan keunggulannya sebagai "Concrete Expert" melalui keterlibatan mendalam dalam pembangunan MRT Jakarta. Pada Fase 1, WIKA Beton melalui anak perusahaannya PT Wijaya Karya Komponen Beton (WIKA KOBE) menyediakan berbagai komponen beton pracetak termasuk box girder, sleeper, dan seluruh kebutuhan tunnel segment.
Untuk MRT Jakarta Fase 2A, WIKA KOBE kembali dipercaya memproduksi tunnel segment dengan kontrak senilai Rp 152 miliar. Hingga saat ini, WIKA KOBE tetap menjadi satu-satunya produsen beton pracetak di Indonesia yang mampu memenuhi standar kualitas tunnel segment untuk MRT.
Pembangunan Fase 2A terbagi dalam tiga paket: CP-201 (2.600 ring tunnel segment, selesai Januari 2023), CP-203 (900 ring, target selesai September 2024), dan CP-202 yang dimulai September 2024. Tidak hanya menyediakan tunnel segment, WIKA Beton juga terlibat dalam paket CP-205 untuk trackwork dan sistem perkeretaapian melalui kolaborasi dengan Larsen & Toubro Limited.
Ekspansi ke Manila: Prestasi Internasional
Pencapaian gemilang WIKA Beton terjadi pada 29 Juli 2025 ketika perusahaan melakukan pengiriman perdana produk Precast Concrete Tunnel Segment ke proyek Metro Manila Subway Paket CP102. Ini menandai langkah strategis WIKA Beton memasuki pasar internasional melalui konsorsium dengan Sta. Clara International Corporation.
Direktur Utama WIKA Beton, Kuntjara, menyatakan bahwa momentum ini membuktikan kesiapan WIKA Beton sebagai Concrete Expert yang mampu bersaing di industri global. Proyek ini bukan sekadar ekspor, tetapi juga melibatkan transfer teknologi, peningkatan standar produksi, dan pengembangan SDM lokal di kedua negara.
Teknologi dan Inovasi: Kunci Kesuksesan
Keberhasilan WIKA Beton dalam kedua proyek tidak lepas dari penguasaan teknologi tunnel segment yang kompleks. Untuk MRT Jakarta, tunnel segment berdiameter 6,05 meter dan panjang 1,5 meter diproduksi dengan standar kualitas tinggi yang mampu menahan tekanan tanah dan air tanah di kedalaman hingga 30 meter.
Di Metro Manila Subway, WIKA Beton mengadaptasi teknologi yang disesuaikan dengan kondisi geologis Manila. Produksi dilakukan di pabrik Angat, Bulacan, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk beroperasi dengan standar internasional di luar negeri.
MRT Jakarta sendiri menggunakan teknologi canggih seperti Tunnel Boring Machine (TBM) tipe Earth Pressure Balance Machine untuk penggalian terowongan bawah tanah, yang merupakan yang pertama kali diterapkan di Indonesia. Sistem persinyalan moving block dan Building Automation System (BAS) juga menjadi kebaruan dalam industri perkeretaapian Indonesia.