Mohon tunggu...
Andryan Kusuma
Andryan Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa prodi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perpustakaan Nasional: Rumah untuk Penerus Bangsa

9 Desember 2022   17:02 Diperbarui: 16 Desember 2022   21:30 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Perpustakaan Nasional (perpusnas) merupakan perpustakaan yang didirikan oleh pemerintah untuk menyimpan buku-buku, jurnal ilmiah penelitian, dan naskah-naskah kuno. Perpusnas juga dimanfaatkan oleh akademisi untuk mengerjakan tugas dan meminjam buku.

Dilansir dari wikipedia.org, Selasa (06/12), perpusnas tidak hanya menjadi tempat koleksi buku tetapi juga memiliki berbagai fasilitas, seperti ruang teater, layanan audio visual, area budaya baca, data center, layanan koleksi buku langka, serta menjadi kantor lokasi Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. 

Mesa Yunindya Putri Mahasiswa semester III di Universitas Bina Sarana Informatika, mengatakan sering datang ke perpusnas untuk mengerjakan tugas karena suasana yang tenang. Selain itu, terdapat banyak buku sebagai referensi untuk menunjang para akademisi.  "Tidak hanya buku pelajaran, disana juga terdapat banyak buku fiksi untuk hiburan para pustakawan," ujarnya, Kamis (24/11). 

Rizkiah Petugas Layanan Multimedia mengatakan, perpusnas memiliki ruangan khusus untuk akademisi mengerjakan tugasnya berada di lantai XIX yang juga terdapat musala, ruangan layanan internet dengan sofa dan ruangan komputer untuk kebutuhan para akademisi. "Perpusnas telah menyediakan jaringan internet, dan stop kontak tiap satu meja untuk para akademisi. Tiap satu meja terdapat beberapa sofa yang disediakan, beberapa meja lesehan dan beanbag," ujarnya saat diwawancarai di gedung perpusnas lantai XIX, Jumat (4/12). 

Lanjut, Rizkiah menuturkan, perpusnas memiliki 102 komputer untuk para akademisi, tetapi yang dilayankan hanya 60, sebab masih menerapkan social distancing (Mengurangi Interaksi Sosial). Komputer tersebut digunakan untuk mengakses jurnal online milik perpusnas, selain itu pustakawan juga bebas mengakses apapun, "Kami bebaskan para pustakawan untuk mengakses apapun karena ilmu bisa dicari di platform manapun,". jelasnya. 

Menurut data statistik pengunjung perpusnas tahun 2019, Rizkiah menambahkan bahwa mahasiswa yang paling mendominasi berkunjung. Lantaran tempat yang disediakan nyaman, pelayanan yang baik, dan fasilitas internet yang  cepat. "Perpusnas tidak terus menerus tentang buku dan hal-hal kuno. Perpusnas sudah di branding dengan lebih menarik agar lebih banyak yang datang," tuturnya. 

Hurin Anindya Aghnia Pustakawan di Perpusnas menjelaskan, fasilitas yang diberikan bukan hanya untuk para akademisi dan pekerja tetapi juga untuk para peneliti. "Siapapun yang melakukan penelitian bisa datang dengan syarat membawa surat keterangan penelitian dan terdaftar sebagai keanggotaan perpusnas yang tempatnya di ruangan khusus peneliti lantai III," tegasnya pada saat diwawancarai di gedung perpusnas lantai III, Selasa (22/11). 

Lanjut, Hurin menambahkan, perpusnas memiliki koleksi naskah kuno nusantara mulai dari Negara Kertagama dan Naskah La Galigo (Naskah kuno dari Sulawesi Selatan). Ia juga menjelaskan bahwa perpusnas mendapatkan predikat sebagai lembaga paling aktif karena banyak akademisi dan peneliti yang menggunakan e-resources (Perpustakaan Digital Online). . 

Adib Ahmad Kurnia Mahasiswa S3 Institut Pertanian Bogor sedang menyelesaikan disertasinya di perpusnas. Fasilitas yang diberikan untuk peneliti yaitu komputer, printer, fotocopy dan jurnal-jurnal online milik perpusnas untuk menunjang para peneliti. Menurutnya fasilitas tersebut sangat membantu, karena jurnal yang sangat lengkap dan terbaru.  "Perpusnas menjadi tempat untuk saya melakukan penelitian karena suasananya yang membuat diri menjadi lebih produktif," ujarnya saat diwawancarai di gedung perpusnas lantai III, Selasa, (22/11). 

Dilansir dari Perpusnas.go.id, Selasa (06/12), selain layanan untuk peneliti, perpusnas juga memiliki layanan  Koleksi Audio Visual yang merupakan hasil alih media dari koleksi Perpustakaan Nasional ke dalam bentuk mikrofilm dan mikrofis, serta digital dalam rangka menjaga kelestarian fisik asli sehingga pemustaka tetap dapat memanfaatkan informasi yang dibutuhkan.  Diantaranya, Mikrofilm, Mikrofilm Naskah, Mikrofis, CD/VCD, dan Kaset. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun