Mohon tunggu...
Androecia Darwis
Androecia Darwis Mohon Tunggu... Penulis - Social Worker

Androecia Darwis adalah seorang pensiunan bankir yang memiliki hobi menulis. Ia sangat tertarik pada topik-topik yang berkaitan dengan hubungan sosial dalam masyarakat dan sering menulis tentang hal tersebut. Selain menulis, Androecia juga memiliki hobi travelling dan mendengarkan musik meskipun tidak pandai bernyanyi. Ia sering mengunjungi berbagai tempat sebagai sumber inspirasi untuk tulisannya. Meskipun telah pensiun dari dunia perbankan, Androecia tetap produktif dalam berkarya dan mengasah kemampuan menulisnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maaf Neng Aku Ke-forget-an

30 September 2023   16:10 Diperbarui: 1 Oktober 2023   07:57 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Maaf Neng
AKU KEFORGETAN

Lelaki itu dengan bangga membonceng ceweknya yang memang maap, geulis pisan alias super cantik. Semakin diperhatikan ceweknya, eh motornya, semakin yakin penonton bahwa tunggangannya itu sangat mahal. Dan lelaki itu semakin membusung dada dengan kekaguman masyarakat atas keberadaannya. Sekedar menunjukan kelasnya di antara rakyat kebanyakan mulailah si lelaki ini cas cis cus ngoceh sendiri memakai bahasa Inggris, paling tidak ingin memperlihatkan kepada penonton bahwa dia hebat, tak sekedar hanya pamer plus mampu mengendarai motor yang dibelikan ayahnya. 

Cewek di belakang? Nah itu dia, kalau dia tak berkelas manalah mau si cakep ini berdampingan bersama dia sepanjang hari. Kian sore di bundaran itu penonton kian banyak, hanya inilah hiburan murah bagi rakyat. Sementara itu untuk pergi ke pantai indah busuk, sangat tidak mungkin, pantainya sih indah tapi kulinernya tak indah bagi dompet. Mereka orang kebanyakan, warga asli lagi. Mana mungkinlah ke pantai indah busuk, yang hanya berlaku buat orang kesedikitan toh orang kebanyakan selama ini hanya dianggap impiurities. Jadi kesedikitan mengalahkan kebanyakan, ndak salah tha?

Eh lelaki keren tadi siapa ya namanya? Midunkah? Oke, kita anggap saja Midun. Motornya di gas terus hingga meraung-raung. Suaranya memekakan telinga, bising dan brisik. Kok kayak buzzer aja, udah ah Midun, jangan di gas lagi dong. Rakyat itu hanya penonton, manalah tertarik mendengar suara gas motor Midun, mereka hanya tertarik menonton keelokan paras ceweknya Midun. Di samping membuat terpana, dalam hati mereka membatin "dunia memang sudah tua", orang cantik kok malah seneng dengan orang kurang cakep?"

Usai menggeber gas Midun berdiri di atas motornya, berorasi: "ledis en jentelmen, plis si mai neks etraksion". Atraksi apa ya? Penonton bertanya-tanya? Tak lama kemudian Midun menjungkang jungkikan motornya, roda depan mengangkasa otomatis dia dan si cewek terteleng ke bawah, bundaran terus saja dikelilingi, penonton tepuk tangan bersorak sorai sembari heran, kok nggak jatuh ya? Atau mbatin jatuhnya kapan ya?

Antara Midun dan rakyat badarai tidak dalam frekuensi yang sama, dia mengira sorak sorai penonton nilai plus bagi dia. Dia kian bangga, soalnya dulu waktu kuliah nggak pernah selesai karena nilai minus melulu. Trus kenapa Midun pernah menjadi mahasiswa? Wah payah kali lah kau, ku tengok kau pun ada oon-oonnya sikit. Hepeng do na magatur nagara on.

Midun memberhentikan motornya, berdiri di atas jok di antara tangan-tangan yang melambai serta gemuruh suara dia bernyanyi: "wi ar ze cempions, wi are ze cempions" dengan suara yang yang dimirip-miripkan dengan vokalis The Queen. Trus si cewek mengkoreksi: "you are". Cepat sekali Midun meralat: "yu ar ze cempions". Lha? Opo maneh, piye to mas? Yang champions itukan dia sendiri, kayaknya: "ai yem" deh. Gitu dong.

Betul apa wrong? "Salaaaaaaah" kata penonton serempak, duh malunya Midun. Masih ketulungan nggak? Ternyata sudah nggak ketulungan, guna menghilangkan kemaluannya, Midun tancap gas, .... kabur dari keramaian. Tinggallah si cewek bahenol seorang diri, akhirnya dia yang menanggung kemaluan Midun. Sedih, sang pacar kabur, sementara dia masih sunyi di keramaian. Seorang pemuda kampung memberanikan diri mendekat, nekat meski hanya dengan honda bebek tua C70, berhenti tepat di depan cewek.

"Mbak saya antar pulang mau nggak?" Si cewek yang sedang shock masih diam, penonton deg-degan menunggu jawaban. Lha, si cewek ternyata mengangguk mau, "huuuuu" banyak penonton cowok yang kecewa. Menyesal telat mengambil kesempatan dalam kesempitan, apa daya ternyata ada bujang nekat yang berani. Banyak cowok-cowok muda yang berharap, Midun segera kembali menjemput ceweknya. Midun memang kembali, karena dia lupa ceweknya tertinggal. Tapi apa daya, di bundaran sirkuit jejadian tersebut ceweknya sudah menghilang.

Midun tak segarang bunyi knalpot motornya, cemen. Bukan knalpot, kali ini mulutnya menangis meraung-raung. Maaf neng: "aku ke-forgeta-an, aku ke-forget-an". Sedih bin lucu-lucu sih dengernya, karena Midun di antara kesedihan masih saja mencoba gagah dengan Inggrisnya. Kasihaaaan Midun, nasi sudah jadi bubur ayam. Hiks hiks hiks, begitulah cerita sedih, syahdu, romantis dan mengharu biru ini berakhir, sedih yang begitu mendalam bagi Midun. Ya hanya bagi Midun, karena penonton tidak.

Androecia Darwis
30 September 2023
Taman Yasmin, Bogor

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun