Oleh karena itu, yang diperlukan bukan menolak data, tetapi memahami cara membacanya. Data BPS tetap menjadi referensi utama karena dihasilkan dengan metode yang sahih, transparan, dan sesuai standar internasional.
Kolaborasi untuk Data Berkualitas
Statistik yang bermakna tidak lahir hanya dari kerja satu institusi. Diperlukan kerja sama semua pihak:
- Responden yang bersedia memberikan jawaban jujur dan lengkap.
- Petugas yang menjalankan tugas dengan integritas.
- Akademisi dan media yang membantu menjelaskan data agar tidak disalahartikan.
- Pemerintah dan pengambil kebijakan yang menjadikan data sebagai dasar keputusan, bukan sekadar pelengkap laporan.
- Masyarakat umum yang lebih terbuka dan kritis, tetapi tetap memahami proses di balik angka-angka statistik.
Dengan sinergi tersebut, indikator yang dihasilkan BPS akan semakin berkualitas dan bermakna. Pada akhirnya, data yang valid akan berdampak besar: kebijakan publik menjadi lebih tepat sasaran, program sosial lebih efektif, dan arah pembangunan lebih terukur.
Kritik terhadap data BPS sebaiknya dijadikan momentum untuk meningkatkan literasi statistik masyarakat. Alih-alih sekadar mempertanyakan angka, kita perlu memahami proses panjang di balik penyajiannya. BPS sudah menjalankan tugas dengan standar ilmiah, tetapi kualitas data tetap sangat bergantung pada keterlibatan responden. Dengan kesadaran bersama, statistik tidak hanya sekadar deretan angka, melainkan cermin yang jernih untuk melihat kondisi bangsa dan dasar untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI