DI ANTARA Â DERU, DEBU, DAN RINDU
(Karya: Andriyanie CB)
Wahai perempuan di balik kemudi,
Sudikah Engkau mengulas tentang letihnya perjalananmu di setiap lintas,
hingga jemarimu terasa kebas?
Sudikah Engkau mengisahkan tentang deru mesin yang kian bising,
lantas membuat telingamu berdenging?
Sudikah Engkau melantunkan syair indah di sela petuah,
untuk dia yang menantimu di kala senja?
Wahai perempuan di balik kemudi,
Hidupmu mungkin terasa begitu keras,
namun hatimu lembut laksana kapas;
Debu dan kerikil jalanan kerap kali kau hempas,
karena hasratmu begitu luas tanpa batas;
Jiwamu terlihat bebas dan lepas,
sekaligus menjadikanmu bagai sosok yang berkelas.
Wahai perempuan di balik kemudi,
Lihatlah awan di langit nan mengabu,
pertanda hari mulai sendu!
Lihatlah tetesan air langit di kaca jendela itu,
mengisyaratkan debu akan segera tersapu!
Lalu rasakan begitu hampa relung hatimu untuk sebuah kata rindu!
Wahai perempuan di balik kemudi,
Tetaplah berjuang sejauh yang Kau mampu!
Usaplah peluhmu sesekali di tengah deru dan debu!
Bulatkan tekadmu tanpa harus mengeluh!
Jadilah jiwa yang kuat, hebat, lagi tangguh!
Jadilah muara terindah untuk dia yang merindukanmu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI