Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ukiran Batu Tanum: Jejak Spiritual dan Budaya Maritim Zaman Perunggu Skandinavia

18 Oktober 2025   07:00 Diperbarui: 17 Oktober 2025   23:13 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tanum Rock Carvings, Bohuslän, Sweden: World Heritage Site (2025) (www.timetravelturtle.com)

Di pesisir barat Swedia, tepatnya di kawasan Tanumshede, terdapat hamparan batu granit kuno yang menyimpan ribuan ukiran misterius. Situs ini dikenal sebagai Ukiran Batu Tanum (Tanum Rock Carvings), salah satu warisan budaya dunia yang diakui UNESCO. Lebih dari sekadar peninggalan arkeologis, Tanum adalah jendela menuju dunia spiritual, sosial, dan budaya masyarakat Zaman Perunggu Skandinavia.

Melalui goresan-goresan batu yang telah bertahan ribuan tahun, kita bisa memahami bagaimana manusia kuno memaknai kehidupan, kematian, dan hubungan mereka dengan alam semesta.

Mengenal Ukiran Batu Tanum

Ukiran batu Tanum dibuat antara 1800 hingga 500 SM, pada masa yang disebut Zaman Perunggu Nordik. Tidak seperti seni prasejarah yang biasa ditemukan di dalam gua, ukiran ini terpahat di atas batu-batu granit terbuka, tersebar di area seluas lebih dari 4.000 hektar. Hingga kini, para arkeolog telah menemukan lebih dari 1.500 situs ukiran yang mencakup sekitar 600 panel batu besar, menjadikannya salah satu koleksi petroglif paling luas dan kompleks di Eropa.

Bagi masyarakat modern, ukiran-ukiran ini bukan hanya peninggalan artistik, tetapi juga catatan hidup yang menceritakan cara berpikir, sistem kepercayaan, dan struktur sosial manusia ribuan tahun lalu. Setiap goresan seolah menjadi simbol komunikasi tanpa kata, sebuah bentuk “bahasa visual” yang menyampaikan pesan lintas generasi.

Ukiran yang Dibuat pada Zaman Perunggu: Bentuk dan Teknik

Masyarakat Tanum menggunakan teknik pecking (memahat dengan menumbuk batu keras) dan grinding (menggosok permukaan batu hingga halus) untuk menciptakan gambar-gambar mereka. Dengan alat sederhana dari batu atau logam, mereka membuat pahatan yang jelas dan tahan lama di atas granit keras.

Walaupun mereka belum mengenal sistem tulisan, ukiran-ukiran ini berfungsi sebagai media komunikasi dan ekspresi simbolik. Beberapa motif yang paling sering muncul antara lain:

* Kapal: simbol utama dalam ukiran Tanum. Kapal menggambarkan kehidupan maritim, perdagangan, dan juga perjalanan spiritual menuju alam baka.

* Figur manusia: sering digambarkan dalam pose dinamis, membawa senjata, atau mengenakan tanduk. Figur-figur ini kemungkinan mewakili pejuang, pemimpin, atau dukun.

* Hewan: seperti banteng, kuda, dan rusa yang mungkin memiliki makna totemik dan dianggap suci.

* Simbol geometris: seperti lingkaran, spiral, dan garis, yang diduga melambangkan matahari, waktu, atau siklus kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun