Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pilar-Pilar Ashoka: Simbol Kejayaan dan Moralitas dari Dinasti Maurya

14 Mei 2025   07:00 Diperbarui: 14 Mei 2025   06:32 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Top 13 Scenic Selfie Spots of Bihar For Your Instagram, (www.thrillophilia.com)

Pilar-pilar Ashoka merupakan peninggalan bersejarah dari abad ke-3 SM yang didirikan oleh Kaisar Ashoka, penguasa besar dari Dinasti Maurya di India. Pilar-pilar ini tersebar di berbagai penjuru anak benua India dan menjadi simbol kejayaan serta upaya penyebaran prinsip-prinsip Dharma (hukum moral) yang dijunjung tinggi oleh sang kaisar. 

Dengan tinggi mencapai 50 kaki dan berat hingga 50 ton, pilar-pilar ini memamerkan keterampilan luar biasa para pengrajin kuno sekaligus membawa pesan moral yang abadi. Prasasti yang terukir pada pilar-pilar ini berisi edik-edik Ashoka, yang menekankan nilai-nilai seperti kasih sayang, non-kekerasan, dan toleransi antarumat beragama. 

Hingga kini, Pilar Ashoka tidak hanya dipandang sebagai peninggalan arsitektur megah, tetapi juga sebagai bukti komitmen penguasa terhadap perdamaian dan kemanusiaan. 

Dengan keberadaannya yang masih tegak berdiri di berbagai lokasi, pilar-pilar ini menjadi penghubung lintas waktu yang mempertemukan peradaban masa lalu dengan dunia modern, sekaligus menjadi pengingat tentang pentingnya memimpin dengan kebijaksanaan dan integritas.

Konstruksi Pilar-pilar Ashoka

Penggalian dan Transportasi Batu

Pembuatan Pilar Ashoka dimulai dengan penggalian batu dari tambang di wilayah selatan Varanasi, India. Batu pasir yang dipilih memiliki kualitas tinggi dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama. 

Para pekerja harus menggali, memotong, dan membentuk batu-batu besar ini di lokasi tambang sebelum mengangkutnya ke berbagai lokasi strategis di seluruh wilayah kekuasaan Maurya.

Proses transportasi batu ini menjadi tantangan tersendiri. Mengingat beratnya yang bisa mencapai puluhan ton, para pekerja menggunakan teknik tradisional dengan bantuan tali, kayu gelondongan, dan tenaga manusia serta hewan. Batu-batu raksasa tersebut dibawa melalui jalur darat dan sungai untuk mencapai lokasi yang telah ditentukan. 

Proses ini membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, bergantung pada jarak dan medan yang harus dilalui. Penggunaan jalur sungai menjadi pilihan utama di beberapa wilayah karena lebih efisien dibandingkan jalur darat yang terjal.

Pengukiran dan Pemolesan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun