Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pernikahan Hantu: Tradisi Terlarang Masyarakat Tionghoa yang Masih Dipraktekkan Hingga Saat Ini

27 Februari 2024   07:03 Diperbarui: 27 Februari 2024   07:03 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Menguburkan kembali mayat. Setelah upacara selesai, keluarga pengantin hantu akan menguburkan kembali mayat mereka di tempat baru bersama-sama. Mereka juga akan membangun nisan atau tugu untuk mengenang pernikahan hantu mereka.

Risiko dan Dampak Pernikahan Hantu

Pernikahan hantu adalah tradisi yang memiliki risiko dan dampak negatif tersendiri, baik bagi orang yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Berikut ini adalah beberapa risiko dan dampak yang terkait dengan praktik ini:

- Resiko hukum: Pernikahan hantu sudah dilarang oleh pemerintah Tiongkok sejak tahun 1949. Pelaku pernikahan hantu bisa dihukum penjara hingga tiga tahun atau denda. Selain itu, pemerintah Tiongkok juga melakukan razia dan penyitaan terhadap barang-barang kertas yang digunakan untuk persembahan kepada pengantin hantu.

- Resiko moral: Pernikahan hantu dianggap sebagai bentuk eksploitasi terhadap mayat, terutama perempuan, yang dicuri atau dibunuh untuk dijual sebagai pengantin hantu. Pernikahan hantu juga dianggap sebagai bentuk pelecehan seksual terhadap orang yang masih hidup yang terlibat dalam ritual tersebut.

- Resiko spiritual: Pernikahan hantu bisa membawa malapetaka atau kutukan bagi mereka yang terlibat. Roh pengantin hantu bisa marah atau cemburu dan mengganggu kehidupan mereka. Pernikahan hantu juga bisa mengganggu keseimbangan alam dan mengundang kemarahan dewa-dewa.


- Dampak sosial: Pernikahan hantu bisa menimbulkan stigma dan diskriminasi bagi orang yang masih hidup yang terlibat dalam ritual tersebut. Mereka bisa dianggap sebagai orang aneh atau gila oleh masyarakat. Mereka juga bisa kehilangan kesempatan untuk menikah dengan orang lain yang masih hidup dan memiliki kehidupan normal.

- Dampak psikologis: Pernikahan hantu bisa menimbulkan trauma dan depresi bagi orang yang masih hidup yang terlibat dalam ritual tersebut. Mereka bisa merasa bersalah, takut, atau sedih karena menikah dengan mayat. Mereka juga bisa mengalami gangguan tidur, mimpi buruk, atau halusinasi karena pernikahan hantu.

Pandangan Masyarakat dan Pemerintah Tiongkok Terhadap Pernikahan Hantu

Masyarakat Tionghoa memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang pernikahan hantu saat ini. Beberapa orang masih menghormati dan mempraktikkan tradisi ini sebagai bagian dari kepercayaan dan budaya mereka, sementara yang lain menganggapnya sebagai hal yang ketinggalan zaman, ilegal, atau bahkan menakutkan.

Pemerintah Tiongkok memiliki pandangan yang negatif tentang pernikahan hantu. Sejak tahun 1949, pemerintah telah melarang praktik ini karena dianggap sebagai bentuk feudalisme, superstisi, dan pelanggaran hukum. Pemerintah Tiongkok juga berusaha untuk memberantas perdagangan mayat yang terkait dengan pernikahan hantu, yang sering melibatkan pencurian, pembunuhan, atau pemerasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun