Mohon tunggu...
Andri Samudra Siahaan
Andri Samudra Siahaan Mohon Tunggu... Petani - Menulis salah satu metode perjuangan.

Petani dan Peternak, Alumni Teknologi Hasil Pertanian andrishn85@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bang Nadiem, Banyak Kampus Tiarap Ketika Corona Menyerang!

2 April 2020   17:03 Diperbarui: 3 April 2020   09:39 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (tengah) bersama Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat kerja tersebut membahas sistem zonasi dan Ujian Nasional (UN) tahun 2020, serta persiapan pelaksanaan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020. (ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)

Sejak Presiden Jokowi umumkan masuknya virus corona di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 berbagai sektor sepertinya mengalami imbas akibat merebaknya pandemi tersebut. 

Sepertinya tidak ada yang luput akibat serangan virus tersebut. Pelajar, mahasiswa, dan banyak karyawan tidak dapat melaksanakan aktivitas seperti biasanya demi menerapkan himbauan phisical distancing yang dianjurkan oleh pemerintah.

Di tengah kondisi darurat yang sedang dialami oleh bangsa ini ternyata kita masih menemui banyak elemen yang coba memberi kontribusi bagi bangsa ini. 

Artis yang cukup kontroversial Nikita Mirzani mampu menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat dengan membagikan APD, para penggiat media sosial melakukan sosialisasi menepis segala hoaks yang menyebar, dan banyak lagi peranan yang dilakukan oleh masyarakat yang bertujuan membantu pemerintah melawan pandemi corona.

Sebagai alumni dari sebuah universitas saya cukup miris melihat kondisi banyak kampus saat ini. Kampus yang seyogianya adalah basis pendidikan dan penelitian masyarakat seperti tidak banyak memberi peran dalam upaya menekan penyebaran pandemi corona ini. 

Hanya beberapa Universitas yang saya rasa cukup berperan dalam peperangan ini dan sisanya tiarap tampa menunjukkan wajahnya sedikitpun seakan merasa tidak mampu melihat efek ditimbulkan virus yang lagi trending topic di tahun 2020 ini.

Walau demikian kita cukup bersyukur ada beberapa kampus yang cukup memberi peranan dalam kondisi saat ini seperti, Universitas Airlangga dan UI konsisten untuk melakukan penelitian tentang virus ini begitu merebak di Indonesia.

Universitas Indonesia pun bersama dengan IPB melakukan penelitian tentang jambu merah untuk menjadi obat bagi covid-19, di Surabaya kita mendengar Institut Teknologi (IT) Telkom Surabaya membuat bilik sterilisasi menggunakan semprotan cairan disinfektan untuk membantu Ibu Risma memutus mata rantai virus Corona.

Profesor Musri Musman dari Universitas Syiah Kuala pun tak mau kalah melakukan penelitian penggunaan ganja sebagai obat corona.

Bagaimana dengan kampus-kampus lain, apakah setelah perkuliahan dilakukan secara daring penelitian pun terhenti? Sebagai sebuah lembaga pendidikan dan penelitian, kampus harus berperan aktif dalam situasi ini. 

Jika kita rajin membaca media mainstream seharusnya timbul pemikiran dari pihak petinggi kampus untuk memberi kontribusi dalam peperangan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun