Mohon tunggu...
Andriyani Rizqi
Andriyani Rizqi Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Saya adalah seorang profesional yang berfokus pada pengembangan potensi, membangun koneksi yang bermakna, dan menciptakan dampak positif melalui karya yang bernilai. Dengan pengalaman di bidang desain, saya percaya bahwa setiap langkah adalah peluang untuk tumbuh, berbagi, dan berinovasi. Terbuka untuk kolaborasi, diskusi, serta peluang baru yang bisa memperluas wawasan dan kontribusi saya di industri ini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menghidupkan Sejarah Candi Prambanan Melalui Animasi Edukatif di Kelas

24 Juni 2025   12:10 Diperbarui: 24 Juni 2025   15:40 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan cover animasi "Candi Prambanan: Mahakarya Peradaban Hindu di Tanah Jawa" sebagai media pembelajaran sejarah untuk siswa SMA. 

Di tengah kemajuan teknologi digital yang terus berkembang, dunia pendidikan juga dituntut untuk bertransformasi. Salah satu inovasi yang hadir sebagai respon atas perubahan ini adalah karya animasi berjudul "Candi Prambanan: Mahakarya Peradaban Hindu di Tanah Jawa". Karya ini merupakan bagian dari penugasan mata kuliah Pembuatan Animasi, yang bertujuan untuk mendukung proses pembelajaran sejarah peminatan bagi siswa kelas 10 SMA.

Animasi ini mengangkat Candi Prambanan, candi Hindu terbesar di Indonesia, sebagai fokus utama. Dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya, Candi Prambanan tidak hanya memiliki nilai arsitektur tinggi, tetapi juga menyimpan banyak pelajaran tentang kebudayaan dan spiritualitas masa lalu. Dalam konteks pendidikan, animasi ini menjadi media yang tepat untuk memperkenalkan siswa pada kekayaan peradaban Nusantara, khususnya perkembangan agama Hindu di Tanah Jawa.

Melalui pendekatan visual, animasi ini menyajikan materi sejarah secara lebih hidup dan mudah dipahami. Isi animasi mencakup sejarah pembangunan candi, pengenalan terhadap tiga candi utama (Siwa, Brahma, dan Wisnu), serta kilasan kisah Ramayana yang tergambar pada relief dinding candi. Semua elemen tersebut dikemas dalam narasi yang edukatif dan visual yang menarik, sehingga siswa tidak hanya menghafal fakta sejarah, tetapi juga memahami konteks dan nilai budayanya.

Pembuatan animasi ini bertujuan untuk menjawab tantangan pembelajaran sejarah yang sering dianggap membosankan dan terlalu teoritis. Dengan menggabungkan teknologi dan budaya lokal, media ini membantu guru dan siswa menjadikan kelas sejarah lebih interaktif dan menyenangkan. Apalagi, animasi juga sangat relevan dengan karakteristik generasi Z yang akrab dengan media digital dan visual.

Karya ini sekaligus menjadi bentuk kontribusi nyata dalam memperkaya metode pembelajaran berbasis kearifan lokal. Selain menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap sejarah nasional, animasi ini juga menanamkan nilai-nilai apresiatif terhadap warisan budaya bangsa. Candi Prambanan bukan hanya objek wisata sejarah, tetapi juga sumber pengetahuan dan inspirasi yang tak lekang oleh waktu.

Melalui animasi "Candi Prambanan: Mahakarya Peradaban Hindu di Tanah Jawa", pembelajaran sejarah di kelas tidak lagi monoton. Sebaliknya, siswa diajak untuk menjelajah masa lalu dengan cara yang menyenangkan, visual, dan bermakna. Semoga karya ini dapat menjadi salah satu langkah kecil menuju transformasi pendidikan sejarah yang lebih kreatif, kontekstual, dan membumi.

Dokumentasi penyerahan sertifikat bertema Candi Prambanan. 
Dokumentasi penyerahan sertifikat bertema Candi Prambanan. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun