Organisasi adalah sistem yang saling terkait dan bergantung satu sama lain yang memiliki nilai, manajerial, dan tujuan tertentu. Dalam sebuah organisasi terdapat informasi yang harus selalu dibagi dan dijaga. Umar (2012) mengatakan sumber dya informasi dapat berupa perangkat keras dan lunas, spesialis, fasilitas, database, dan informasi. Dalam sebuah manajemen informasi diperlukan manajemen informasi itu sendiri baik jangka pendek atau jangka panjang yang didalamnya juga terdapat Sistem Informasi Manajemen (SIM).
SIM diartikan sebagai sistem komputer yang menyediakan informasi untuk pengguna dengan kebutuhan serupa dan umumnya berupa entitas organisasi. Informasi biasanya menjelaskan apa saja mengenai perusahaan khususnya terkait histori dan masa depan. Informasi dapat tersedia dalam bentuk seperti laporan periodik, laporan khusus, dan output. Selain dengan menggunakan konsep SIM, terdapat konsep Total Quality Management (TQM) yang berhubungan dengan proses manufaktur. Berikut konsep TQM yang dapat diterapkan dalam rangka manajemen informasi dalam organisasi:
1) Mengidentifikasi pelanggan sistem informasi
Organisasi menerapkan kebutuhannya secara historis dan mengidentifikasi konsumen atau lingkungan. Dalam hal ini, komite pengarah SIM mewakili pengguna secara menyeluruh, mengevaluasi permintaan dukungan informasi, dan mengalokasikan dana. Sistem informasi diwajibkan menerapkan sistem formal dalam mengidentifikasi orang dan kelompok yang membutuhkan informasi dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung.
2) Mengidentifikasi keperluan kualitas pelanggan
Sistem informasi yang lengkap merupakan salah satu kebutuhan pelanggan dan dapat dilakukan untuk mengumpulkan pendapat pemakai tentang kualitas produk yang dapat diperoleh melalui survei menggunakan dimensi kualitas produk yang meliputi akurasi, output, kemudahan untuk pengguna, bekerja sesuai spesifikasi, waktu yang cepat, relevansi, memuaskan semua keperluan, pengiriman tepat waktu dan penggantian sistem yang dapat dilakukan kapanpun.
3) Menetapkan matriks kualitas
Matriks kualitas merupakan ukuran yang digunakan dalam mengevaluasi kualitas yang dicapai melalui sistem yang dapat dicapai melalui:
- Matrik kualitas produk informasi yang memiliki enam dimensi yaitu akurasi, kemudahan untuk pengguna, bekerja sesuai spesifikasi, memuaskan, dan tepat waktu.
- Matrik kualitas jasa informasi, pengguna melakukan evaluasi berkala.
4) Mengartikan strategi kualitas sistem informasi
Terdapat dua strategi yaitu:
a) Penerimaan dan pelatihan staf SI seperti kompetensi keaktifan, prakarsa, antusias, percaya diri, fokus ke dampak, kecapakan interpersonal, analisis, komunikasi efektif dan keluwesan.