Mohon tunggu...
Andri Pratama Saputra
Andri Pratama Saputra Mohon Tunggu... Bankir - Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan

Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan #RI #BudayaReview

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Aktor dan Isu dalam Kebijakan

8 November 2022   10:00 Diperbarui: 8 November 2022   10:03 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: theprakarsa.org

Kebijakan merupakan sebuah tindakan atas suatu fenomena masalah publik dalam rangka kesejahteraan masyarakat. Pada umumnya, suatu kebijakan diputuskan oleh otoritas dalam sebuah pemerintahan yang dapat bertindak sesuai dengan koridor dan wewenang masing-masing serta harus akuntabel. Dalam sebuah kebijakan tersebut terdapat pihak yang membuat, menjalankan, dan mengontrol jalannya kebijakan itu sendiri yang disebut dengan aktor kebijakan. Wahab (2015) menjelaskan terdapat 4 golongan aktor kebijakan yakni:

1) Golongan rasionalis

Golongan ini selalu memilih alternative kebijakan dengan langkah-langkah berikut:

  • Mengidentifikasi masalah;
  • Merumuskan dan menyusun tujuan sesuai dengan skala prioritas;
  • Mengidentifikasi dan memilih alternative kebijakan;
  • Memprediksi sebab dan akibat dari alternative kebijakan;
  • Membandingkan akibat kebijakan dengan tujuan;
  • Memilih alternatif terbaik

Berdasarkan ciri tadi, perilaku golongan ini seperti perencana dan analis kebijakan professional yang terlaih dalam menghadapi masalah. Golongan ini diasumsikan dengan segala tujuan yang ditetapkan sebelumnya perlu dicapai dengan proses dan data yang mumpuni dan berusaha menganalisis semua aspek dari isu dan alternative kebijakan.

2) Golongan teknisi

Golongan ini bekerja sesuai dengan keahlian masing-masing dalam setiap tahapan kebijakan dan melaksanakan kebijakannya dapat bebas namun harus sesuai dengan keahliannya dan biasanya ditetapkan oleh pihak lain. Peran golongan ini memiliki spesialisasi dan nilai berlatar belakang bbackground tertentu seperti ahli informatika, komputer, statistika, dll. Gaya bekerja teknisi menunjukkan antusias, percaya diri dalam batas pendidikan dan keahliannya.

3) Golongan inkrementalis

Golongan ini seperti politisi yang bersifat kritis namun tidak sabar seperti golongan sebelumnya. Golongan ini memandang tahapan perkembangan kebijakan sebagai rangkaian proses yang terud dan berjangka pendek atau panjang. Informasi dan pengetahuan tidak cukup untuk suatu kebijakan dan mereka cenderung status quo dan hanya mengubah kecil dari setiap perubahan karena mereka memandang perubahan itu hanya sedikit dan hanya dibolehkan menyesuaikan saja daripada mengubah secara menyeluruh. Oleh sebab itu, terminasi kebijakan tidak dikenal dalam golongan ini.

4) Golongan reformis

Berbeda dengan inkrementalis, golongan ini mengakui keterbatasan informasi dan oengetahuan dalam kebijakan dan menghendaki perubahan sosial. Golongan ini mengarahkan langsung terhadap persoalan untuk mendapatkan jawaban singkat dan berdasarkan data dan analisis.

Keempat golongan tersebut memiliki perbedaan pandangan masing-masing dalam menghadapi permasalahan. Namun, perbedaan tersebut bukanlah masalah jika semua mau dan mampu bekerja sama khususnya dalam menghadapi masalah maupun isu public.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun