Penulis berprofesi sebagai Digital Marketer di salah satu perusahaan otomotif di Kota Medan. Hobi mendengar lagu-lagu indie folk dan senang berpetualang di alam absurditas kata.
Ruang belajar yang nyaman dan lab computer dengan high speed internet, hadirnya perpustakaan (BI Corner), ruang bermusik, ruang keagamaan, sampai Mini Theater tersedia untuk mahasiswanya.
BI Corner sebagai kolaborasi Politeknik WBI dengan Bank Indonesia.
Lab komputer di Politeknik WBI (Dok. Pribadi)
Khusus untuk prodi Agribisnis Holtikultura tersedia Laboratorium Kultur Jaringan sampai lahan pertanian siap pakai.
Sewaktu diundang Politeknik WBI dalam salah satu acara influencer/buzzer pada 2020 (Dok. Pribadi)Â
Ada juga fasilitas auditorium sebagai tempat praktik untuk Prodi Pengelolaan Konvensi Acara, loh.
Auditorium Politeknik WBI (Dok. Pribadi)
2. Mendukung Kampus Merdeka
Di Politeknik WBI, sejalan dengan semangat kampus merdeka, mahasiswa tidak hanya diajarkan kemampuan dasar sebagaimana jurusannya, namun diberi kesempatan mempelajari hal lain sesuai minatnya.
Komitmen Politeknik WBI untuk memperkuat program Kampus Merdeka (dokpri)
Politeknik WBI telah bekerjasama dengan berbagai perusahaan lokal dan nasional untuk program Kampus Merdeka.
Bahkan sebelum program Merdeka Belajar diselenggarakan, Politeknik WBI juga sudah menghidupi filosofi tersebut dengan mengoptimalkan minat mahasiswa dalam berwirausaha.
Jamik, salah satu mahasiswi yang sudah berwirausaha sejak di bangku kuliah
Contohnya ada Susi Susanti, mahasiswi Prodi Akuntansi Perpajakan yang menjadi founder E Studio Chingu (media pembelajaran berbasis digital) atau Jamik, mahasiswi Prodi Pengelolaan Konvensi dan Acara yang menjadi founder I-can (bisnis kuliner), yang meskipun lintas jurusan dengan apa yang mereka kerjakan, namun tidak menghalangi kreativitasnya. Â
