Sebagian orang, mungkin mengenal alat kecil ini. Terbuat dari besi, berbentuk seperti 'garpu', atau profil fisiknya lebih mirip dengan huruf 'Y'. Jika alat ini diketukkan, akan terdengar bunyi berdengung. Ia-lah Garpu Tala...
Para ahli musik, tentu sudah sangat akrab dengan alat ini. Kenapa? Karena ia berfungsi sebagai patokan nada.
Ketika garpu tala dipukul-hentakkan pada suatu benda, ia akan bergetar. Getarannya mengeluarkan bunyi 'dengung' tertentu, dan bunyinya konstan. Karena satu bunyi dan sifat yang konstan itulah, garpu tala, menjadi rujukan atau patokan bunyi untuk satu bunyi nada suatu alat musik.
Satu nada petikan gawai gitar, misalnya. Bunyinya, musti mengikuti dan setara, dengan nada garpu tala. Demikian halnya, satu nada "A" bunyi denting tuts piano, harus sama persis, dengan penjuru nada "A" dari bunyi getar garpu tala. Begitu seterusnya.
Adalah kepiawaian sang maestro musik untuk 'menala' komposisi nada, pada setiap alat musiknya.
:::.
Para ahli fisika, tentu juga sudah tidak asing, dengan karakter alat ini. Kenapa?
Ketika satu garpu tala bergetar, terjadi gelombang bunyi, yang dengan frekuensi audiosonik tertentu, ia merambat melalui medium udara. Ada ukuran kecepatan rambatnya. Ada sifat gelombang bunyinya yang ter-refleksi (terpantul), ter-refraksi (terbias), ter-difraksi (melentur), dan ter-interferensi (berpadu).
Dengan sifat-sifat itulah, sebuah garpu tala dapat menggetarkan garpu tala lain yang berada di dekatnya. Gelombang bunyi garpu tala, yang sama frekuensinya, akan ber-resonansi, berpadu, dan saling menguatkan bunyi.
:::.
Garpu tala,