[caption id="" align="aligncenter" width="256" caption="Foto: Swathi Sridharan/Wikimedia Commons"][/caption]Apakah Anda tahu apa itu sorgum? Jujur, saya tidak tahu banyak tentang istilah ini, hingga beberapa bulan terakhir. Saya tertarik dengan topik ini karena membaca tulisan Pak Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Jadi, sorgum sebenarnya adalah nama suatu jenis tanaman. Penampilannya menurut saya bisa membingungkan orang awam. Sepintas seperti tumbuhan jagung, namun di bagian lain ia punya batang besar yang mirip dengan tumbuhan tebu. Alasan saya memberi judul seperti di atas karena di kepala saya keduanya memiliki banyak kesamaan, dan yang paling utama adalah: sama2 hanya sedikit yang saya ketahui tentang kedua jenis tanaman ini. Sebut saja gandum. Hal yang mungkin kita, masyarakat umum, sama2 ketahui: tumbuhan ini adalah penghasil tepung terigu. Tepung terigu nantinya dapat diolah menjadi berbagai olahan kue, dan juga berbagai jenis roti dan mi. Namun tahukah Anda bagaimana cara mendapatkan tepung terigu? Ini adalah hal yang baru buat saya. Tepung terigu ternyata didapat dari biji gandum yang ditumbuk agar kulitnya terkelupas dan dihasilkan tepung. Yang mungkin Anda tidak tahu, tumbuhan gandum belum dapat ditanam di daerah beriklim tropis seperti di Indonesia. Lalu bagaimana dengan sorgum? Sorgum ternyata menghasilkan biji, yang mana, serupa dengan gandum. Tepungnya dapat diolah menjadi roti dan mi. Selain itu, tumbuhan ini dapat diambil nira-nya dan bagian lainnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan ternak. Yang juga ingin saya beritahukan adalah seperangkat BUMN kita akan mencoba mengembangkan usaha di bidang sorgum ini. Ini tidak lain merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi angka impor gandum kita. Jadi, mungkin tahun depan kita akan mulai sering mendengar kata sorgum di berita2 di sekitar kita. Upaya tersebut ternyata bak gayung bersambut. Ternyata kita memiliki ahli2 sorgum. Bahkan kita memiliki varietas sorgum karya anak bangsa yang didapat dengan memanfaatkan zat radioaktif. Sekadar berbagi.