Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Soal Impor Garam Pernah Bikin Jokowi Murka, Lalu Bagaimana?

20 Maret 2021   15:55 Diperbarui: 20 Maret 2021   16:02 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi di tahun 2017 kemarin nilai importasi garam kita mencapai USD 83,5 juta (sekitar Rp 1,2 trilyun). Tahun 2016: USD 86 juta (sekitar Rp 1,25 trilyun).

Jokowi sempat menyentil jajarannya yang tahu betul mengenai hal ini namun tidak pernah mencari solusinya secara komprehensif. Jokowi pun mengakui, selama ini persoalan garam hanya disikapi melalui jalan pintas, yaitu impor.

Akhirnya,

Garam, kalau ditabur pada porsi yang pas akan melezatkan, tapi kalau kebanyakan ditabur malah akan jadi pahit!

Supaya tidak pahit, bikin strategi nasional untuk ekspor garam saja. Optimalisasikanlah potensi alam (garis pantai) kita.

20/03/2021


*Andre Vincent Wenas*, Direktur Kajian Ekonomi, Kebijakan Publik & SDA Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB).

Referensi: [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun