Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Manipulasi Istilah Reklamasi Jadi "Perluasan Daratan", Permainan Kata yang Bikin Mual

3 Juli 2020   16:14 Diperbarui: 3 Juli 2020   16:15 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun karena belum jelas peruntukannya maka Mili pun  mempertanyakannya.  Lahan yang 6 hektar itu bakal diperuntukan untuk membangun fasilitas apa saja? "Hingga saat ini, belum ada kejelasan lahan 6 hektar ini akan dibangun apa dan siapa yang akan membiayai pembangunannya," kata Eneng Miliasari dari fraksi PSI.

Poin yang ingin kita katakan adalah soal konsistensi janji kampanyenya sendiri dengan pelaksanaannya di lapangan yang ternyata bertolak belakang.

Dan yang lebih norak adalah upayanya untuk mengelabui publik dengan memanipulasi kata reklamasi dengan kata perluasan daratan. Ini khan menghina nalar publik. Seperti dulu bilang rusun (rumah susun) jadi rumah berlapis, normalisasi sungai jadi naturalisasi sungai. Semua hanya permainan kata-kata. Duh!

Adalah lebih terhormat kalau saja mengakui bahwa program reklamasi besar-besaran yang dulu sudah dirancang lama sejak jaman Presiden Suharto dan mulai digerakkan kembali sejak Joko Widodo menjadi Gubernur DKI Jakarta dan lalu dieksekusi oleh Basuki Tjahaja Purnama adalah program yang memang rasional.

Janganlah mengelabui publik dengan janji kampanye yang seolah-olah populis, apalagi dibumbui sentimen SARA yang memecah belah rakyat hanya untuk mendiskreditkan lawan politik. Padahal akhirnya toh ia sendiri melakukan program reklamasi yang sama.

Kita tidak mempermasalahkan program reklamasinya, karena itu memang perlu. Kajian ilmiahnya sudah lama dan sudah banyak.

Yang mengecewakan adalah komunikasi politik yang dilancarkan Anies Baswedan yang penuh tipu muslihat kemunafikan. Proses pembodohan dan pengelabuan publik semacam ini sangat memualkan.

Itu saja.

03/07/2020

*Andre Vincent Wenas*, Sekjen 'Kawal Indonesia' -- Komunitas Anak Bangsa

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun