Mohon tunggu...
andres sulayman lkf
andres sulayman lkf Mohon Tunggu... Penulis - Andres Lay

MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS NIM : 1712024

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Langkah Penerapan 5s Pada Toko Bangunan

2 Juni 2020   17:31 Diperbarui: 2 Juni 2020   18:34 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu cara untuk meaksimalkan lokasi penyimpanan barang-barang tersebut adalah dengan cara mengatur tata letak. Apabila bahan-bahan tersebut disimpan dengan tidak memperhatikan tata letak maka bisa saja terjadi kerusakan pada bahan, karena penyimpanan yang salah. Dalam pengoptimalan lokasi penyimpanan, dapat diterapkan metode 5S sebagai solusi. Berikut langkah yang dapat dilakukan ketika menerapkan metode 5S pada toko bangunan :

1. Memilih dan Memilah Barang  (Seiri)

         Proses pemilihan dapat dibagi menjadi dua, yaitu pemiihan bahan bangunan yang masih terpakai dan tidak terpakai, kemudian pemilihan peralatan atau perkakas bangunan. Dalam proses pemilihan silahkan pilah barang yang memang masih berguna dan yang tidak, contohnya seng bekas atau kaca bekas yang tidak dapat digunakan kembali dapat dibuang. Setelah pemilihan barang selesai,maka akan tersisa barang yang memang masih berfungsi dengan baik dan masih dapat dijual.

2. Merapikan Lokasi Penyimpanan (Seiton)

         Tahap selanjutnya ialah merapikan barang-barang yang masih dapat disimpan dengan melakukan penggolongan. Tidak ada ketentuan khusus dalam melakukan penggolongan, namun anda dapat mengikuti tips dari saya untuk melakukang penggolongan. Pisahkan bahan yang bersifat keras seperti besi, kaca, kawat, dan lain-lain dengan bahan yang bersifat lunak seperti semen, cat, pasir,dan lain-lain. Kemudian pisahkan produk yang dianggap berukuran kecil pada satu lokasi tersendiri seperti ampelas, kuas, gunting besi, dan lain-lain. Pisahkan semua bahan dan alat pada tempat yang mudah dijangkau supaya tidak kesulitan.

3. Menjaga Kebersihan Lokasi (Seiso)

         Menjaga kebersihan dapat dilakukan dengan cara merapikan kembali alat atau bahan yang sudah diambil, kemudian membersihkan lantai lokasi supaya jika ada serpihan-serpihan bahan tidak mengenai bagian tubuh dari pekerja.

4. Merawat Fasilitas Kerja (Seiketsu)

         Merawat fasilitas kerja dapat dilakukan dengan cara mengulangi ketiga tahapan tersebut secara berkelanjutan. Buatlah jadwal rutin untuk melakukan pengecekan pada alat dan bahan, dan pembersihan secara menyeluruh pada tempat penyimpanan. Ini juga akan membantu mengecek ketika terdapat produk yang hampir kadaluarsa dapat dijual terlebih dahulu karena sudah ketahuan masa berlakunya.

5. Menerapkan kedisiplinan (shitsuke)

         Arti dari shitsuke sendiri ialah rajin, rajin memiliki artian disiplin dalam melakukan sesuatu. Dengan 4 tahap yang sudah dijelaskan, lakukanlah hal tersebut dengan disiplin yang tinggi, supaya lokasi penyimpanan tetap terjaga dan pekerjaan yang harus dibereskan tidak menumpuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun